Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menjadwalkan penelusuran kesehatan 92 orang santri dan pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor 2 di Desa Madusari, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, yang diduga terlibat kontak erat dengan santri asal Sidoarjo yang terkonfirmasi positif COVID-19.
"Kami koordinasi dengan pihak ponpes untuk mengetahui riwayat kontak dengan santri tersebut. Dan sampai saat ini rencananya kami akan melakukan pemeriksaan pada 92 orang (santri) kontak," kata Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Ponorogo Rahayu Kusdarini dikonfirmasi melalui telepon di Ponorogo, Selasa.
Baca juga: Ponpes Gontor diisolasi setelah ditemukan santri positif terinfeksi corona
Nama-nama santri dan pengurus Pondok Gontor yang akan diperiksa sudah "dikantongi" pihak dinkes. Teknis pemeriksaannya tidak sebatas dengan metode tes cepat atau rapid test COVID-19, namun juga dengan metode tes usap atau swab test.
"Untuk swab test maupun rapid tes dua-duanya akan dilakukan besok," katanya.
Baca juga: 543 santri Ponpes Gontor ikuti tes cepat COVID-19 di Bekasi
Teknis pemeriksaan dilakukan secara bertahap, yakni 92 santri dan pengurus Pondok Gontor yang sudah dilakukan penelusuran secara epidemologi dan diidentifikasi sebagai kontak erat/dekat lebih dulu dilakukan tes cepat COVID-19.
Jika hasil tes cepat reaktif, santri/pengasuh Pondok Gontor tersebut akan dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan metode tes usap atau swab test.
Namun jika nonreaktif, santri tersebut boleh kembali ke kamar/ruang pondok untuk melanjutkan proses karantina wilayah.
Baca juga: 41 santriwati dari Ponpes Gontor akhirnya tiba di kampung halamannya Lampung
Baca juga: Hasil "rapid test" 170 santri Gontor di Sumsel negatif COVID-19
Kasus COVID-19 di Pondok Modern Darussalam Gontor 2 yang berada di Kecamatan Siman itu bermula saat seorang santri laki-laki berusia 17 tahun datang kembali ke pondok tersebut pada Rabu (17/6) tanpa membawa surat keterangan sehat dengan hasil tes cepat corona dari daerah asal.
Sekitar dua pekan kemudian, Dinkes Jatim mendapatkan informasi apabila ayah kandung santri putra asal Sidoarjo itu terkonfirmasi positif COVID-19.
Dinkes Ponorogo kemudian mengambil langkah untuk memeriksa tes usap pada santri asal Sidoarjo itu. Hasilnya keluar Senin (6/7) dengan keterangan positif COVID-19, sehingga langsung dilakukan isolasi di RSUD dr. Hardjono, Ponorogo.
Pemerintah Kabupaten Ponorogo kemudian melakukan tindakan cepat dengan menutup akses masuk sementara ke Pondok Modern Darussalam Gontor 2 yang berada di Desa Madusari, Kecamatan Siman, termasuk bagi warga sekitar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Kami koordinasi dengan pihak ponpes untuk mengetahui riwayat kontak dengan santri tersebut. Dan sampai saat ini rencananya kami akan melakukan pemeriksaan pada 92 orang (santri) kontak," kata Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Ponorogo Rahayu Kusdarini dikonfirmasi melalui telepon di Ponorogo, Selasa.
Baca juga: Ponpes Gontor diisolasi setelah ditemukan santri positif terinfeksi corona
Nama-nama santri dan pengurus Pondok Gontor yang akan diperiksa sudah "dikantongi" pihak dinkes. Teknis pemeriksaannya tidak sebatas dengan metode tes cepat atau rapid test COVID-19, namun juga dengan metode tes usap atau swab test.
"Untuk swab test maupun rapid tes dua-duanya akan dilakukan besok," katanya.
Baca juga: 543 santri Ponpes Gontor ikuti tes cepat COVID-19 di Bekasi
Teknis pemeriksaan dilakukan secara bertahap, yakni 92 santri dan pengurus Pondok Gontor yang sudah dilakukan penelusuran secara epidemologi dan diidentifikasi sebagai kontak erat/dekat lebih dulu dilakukan tes cepat COVID-19.
Jika hasil tes cepat reaktif, santri/pengasuh Pondok Gontor tersebut akan dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan metode tes usap atau swab test.
Namun jika nonreaktif, santri tersebut boleh kembali ke kamar/ruang pondok untuk melanjutkan proses karantina wilayah.
Baca juga: 41 santriwati dari Ponpes Gontor akhirnya tiba di kampung halamannya Lampung
Baca juga: Hasil "rapid test" 170 santri Gontor di Sumsel negatif COVID-19
Kasus COVID-19 di Pondok Modern Darussalam Gontor 2 yang berada di Kecamatan Siman itu bermula saat seorang santri laki-laki berusia 17 tahun datang kembali ke pondok tersebut pada Rabu (17/6) tanpa membawa surat keterangan sehat dengan hasil tes cepat corona dari daerah asal.
Sekitar dua pekan kemudian, Dinkes Jatim mendapatkan informasi apabila ayah kandung santri putra asal Sidoarjo itu terkonfirmasi positif COVID-19.
Dinkes Ponorogo kemudian mengambil langkah untuk memeriksa tes usap pada santri asal Sidoarjo itu. Hasilnya keluar Senin (6/7) dengan keterangan positif COVID-19, sehingga langsung dilakukan isolasi di RSUD dr. Hardjono, Ponorogo.
Pemerintah Kabupaten Ponorogo kemudian melakukan tindakan cepat dengan menutup akses masuk sementara ke Pondok Modern Darussalam Gontor 2 yang berada di Desa Madusari, Kecamatan Siman, termasuk bagi warga sekitar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020