Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Madiun, Jawa Timur, memfasilitasi pemeriksaan rapid test atau tes cepat gratis bagi pelajar daerah setempat yang akan mengikuti ujian tulis berbasis komputer (UTBK) untuk keperluan seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SMPTN).
"Tes cepat yang kita gratiskan adalah untuk warga Kota Madiun. Jadi, harus ber-KTP Kota Madiun. Di luar itu kami tidak bisa melayani," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kota Madiun Noor Aflah di Madiun, Sabtu.
Menurut dia, rapid test bagi peserta UTBK sudah mulai dilakukan sejak Jumat (3/7) di sejumlah puskesmas. Syaratnya, peserta yang ingin tes cepat harus membawa tanda peserta UTBK dan KTP Kota Madiun.
Aflah tidak menampik ada beberapa peserta UTBK dari luar kota yang datang ke puskesmas untuk mendapatkan layanan tersebut. Kebetulan pelajar itu bersekolah di Kota Madiun.
"Layanan ini bukan berdasar alamat sekolah, tetapi alamat dalam KTP. Artinya, biarpun bersekolah di Kota Madiun tetapi bukan warga Kota Madiun, tetap tidak bisa dilayani," kata dia.
Ia menambahkan rapid test sebagai syarat UTBK itu bukan hanya untuk pelajar yang baru lulus tahun 2020, tetapi bisa juga bagi pelajar lulusan tahun sebelumnya asal warga Kota Madiun.
"Bisa saja baru kuliah di tahun ini meski sudah lulus dua tiga tahun lalu. Itu bisa dilayani, asal warga Kota Madiun," katanya.
Selain itu, rapid test juga hanya untuk keperluan mengikuti UTBK sehingga di luar urusan atau keperluan UTBK tidak akan dilayani. “Karenanya, peserta wajib membawa kartu ujian UTBK dan KTP,” tegasnya.
Ia juga menegaskan fasilitas rapid test tersebut hanya berlaku satu kali. Peserta yang membutuhkan rapid test kembali untuk urusan berikutnya tidak bisa dilayani dan dipersilakan untuk melakukannya secara mandiri di klinik kesehatan atau rumah sakit.
Sebelumnya, panitia SBMPTN mewajibkan peserta UTBK untuk menunjukkan hasil rapid test, terutama untuk wilayah Surabaya. Pemerintah Kota Madiun langsung mengambil kebiijakan memfasilitasi warganya yang akan mengikuti UTBK untuk tes cepat secara gratis.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Tes cepat yang kita gratiskan adalah untuk warga Kota Madiun. Jadi, harus ber-KTP Kota Madiun. Di luar itu kami tidak bisa melayani," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kota Madiun Noor Aflah di Madiun, Sabtu.
Menurut dia, rapid test bagi peserta UTBK sudah mulai dilakukan sejak Jumat (3/7) di sejumlah puskesmas. Syaratnya, peserta yang ingin tes cepat harus membawa tanda peserta UTBK dan KTP Kota Madiun.
Aflah tidak menampik ada beberapa peserta UTBK dari luar kota yang datang ke puskesmas untuk mendapatkan layanan tersebut. Kebetulan pelajar itu bersekolah di Kota Madiun.
"Layanan ini bukan berdasar alamat sekolah, tetapi alamat dalam KTP. Artinya, biarpun bersekolah di Kota Madiun tetapi bukan warga Kota Madiun, tetap tidak bisa dilayani," kata dia.
Ia menambahkan rapid test sebagai syarat UTBK itu bukan hanya untuk pelajar yang baru lulus tahun 2020, tetapi bisa juga bagi pelajar lulusan tahun sebelumnya asal warga Kota Madiun.
"Bisa saja baru kuliah di tahun ini meski sudah lulus dua tiga tahun lalu. Itu bisa dilayani, asal warga Kota Madiun," katanya.
Selain itu, rapid test juga hanya untuk keperluan mengikuti UTBK sehingga di luar urusan atau keperluan UTBK tidak akan dilayani. “Karenanya, peserta wajib membawa kartu ujian UTBK dan KTP,” tegasnya.
Ia juga menegaskan fasilitas rapid test tersebut hanya berlaku satu kali. Peserta yang membutuhkan rapid test kembali untuk urusan berikutnya tidak bisa dilayani dan dipersilakan untuk melakukannya secara mandiri di klinik kesehatan atau rumah sakit.
Sebelumnya, panitia SBMPTN mewajibkan peserta UTBK untuk menunjukkan hasil rapid test, terutama untuk wilayah Surabaya. Pemerintah Kota Madiun langsung mengambil kebiijakan memfasilitasi warganya yang akan mengikuti UTBK untuk tes cepat secara gratis.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020