Direktur Utama PT Pertamina EP Eko Agus Sardjono memastikan protokol kesehatan COVID-19 dipatuhi secara ketat oleh para karyawannya, karena tingginya kasus corona di wilayah Jatim yang menjadi lokasi produksi.
"Saya meminta agar protokol terhadap COVID-19 dipatuhi secara ketat, terlebih Surabaya statusnya cukup tinggi kasusnya," kata Eko dalam keterangan persnya di Surabaya, Jumat.
Ia memastikan meskipun di tengah pandemi global COVID-19, aktivitas operasi PT Pertamina EP tetap berjalan, termasuk kegiatan monitoring manajemen terhadap aktivitas operasi di lapangan melalui Management Walktrough (MWT).
Sementara itu, dalam MWT Virtual ke Poleng Field, Eko mengimbau perihal aspek keselamatan adalah tujuan bersama, selain peningkatan produksi dan zero accident.
"Saya minta agar maintenance terhadap fasilitas produksi dijaga dan terapkan HSSE Golden Rules", ujar Eko.
Selain, ia juga meminta agar pekerja menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
"Yang paling penting dan wajib dilakukan adalah pakai masker, rajin cuci tangan dan terapkan physical distancing. Kalau tidak penting, lakukan meeting dengan virtual saja," kata Eko.
Direktur Human Capital PHE atau SVP HSSE PT Pertamina (Persero) Lelin Eprianto mengatakan aspek keselamatan harus melekat menjadi budaya bagi setiap orang.
"Safety is number one. Maka lakukan pengamatan secara lebih jeli, dan tuangkan hasil pengamatan tersebut dalam PEKA. Apabila peka sudah ditindaklanjuti, peluang terjadinya incident bahkan fatality bisa dihindari sehingga Zero LTI bisa tercapai," katanya.
Lelin menegaskan pekerja adalah aset yang paling utama untuk perusahaan dan untuk mendukung kelancaran operasi perusahaan, pihaknya akan mengoptimalkan proses internal di Pertamina untuk pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia dan mengakselerasi kinerja positif di Pertamina EP.
"Ini adalah komitmen kami di Human Capital untuk mendukung kelancaran operasi. Jadi kebutuhan akan tenaga kerja bisa dilakukan dengan cepat," tuturnya.
Sementara itu, Asset 4 General Manager, Agus Amperianto mengatakan Area Poleng Field memiliki 3 Platform Produksi yaitu BW, CW dan DW. Dengan total sumur yang sudah di bor sebanyak 28 sumur dengan 9 sumur produksi.
Produksi Poleng saat ini mencapai 2.698 BOPD dan Gas mencapai 4,9 MMSCFD, hal ini lebih tinggi dari awal alih kelola Poleng Field dari operator sebelumnya pada Tahun 2013 dengan rata-rata 2.030 BOPD.
"Alhamdulillah kami bisa mempertahankan bahkan meningkatkan produksi di Poleng Field dibandingkan ketika sebelum alih kelola dari operator sebelumnya. Saat ini capaian kinerja berada di posisi 98 persen dari target KPI 2020. Insya-Allah di semester 2 tahun 2020 kami bisa memenuhi target tersebut", ujar Agus.
Agus menyampaikan kesiapannya menjalankan arahan Direktur Utama PT Pertamina EP dan Direktur Human Capital PT Pertamina Hulu Energi sekaligus SVP HSSE PT Pertamina (Persero).
"Kami siap melakukan seluruh arahan hasil MWT Virtual. Dan dapat kami sampaikan juga bahwa kantor Asset 4 mendapatkan predikat lokasi kantor yang bisa menerapkan WFO new normal dari SVP HSSE karena kelengkapan untuk New Normal sudah terpenuhi 100 persen, dan dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol covid19 secara ketat. Insyaallah Zero Accident, Zero Pollution, Zero Downtime dengan didukung tim yang baik akan tercapai," kata Agus.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Saya meminta agar protokol terhadap COVID-19 dipatuhi secara ketat, terlebih Surabaya statusnya cukup tinggi kasusnya," kata Eko dalam keterangan persnya di Surabaya, Jumat.
Ia memastikan meskipun di tengah pandemi global COVID-19, aktivitas operasi PT Pertamina EP tetap berjalan, termasuk kegiatan monitoring manajemen terhadap aktivitas operasi di lapangan melalui Management Walktrough (MWT).
Sementara itu, dalam MWT Virtual ke Poleng Field, Eko mengimbau perihal aspek keselamatan adalah tujuan bersama, selain peningkatan produksi dan zero accident.
"Saya minta agar maintenance terhadap fasilitas produksi dijaga dan terapkan HSSE Golden Rules", ujar Eko.
Selain, ia juga meminta agar pekerja menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
"Yang paling penting dan wajib dilakukan adalah pakai masker, rajin cuci tangan dan terapkan physical distancing. Kalau tidak penting, lakukan meeting dengan virtual saja," kata Eko.
Direktur Human Capital PHE atau SVP HSSE PT Pertamina (Persero) Lelin Eprianto mengatakan aspek keselamatan harus melekat menjadi budaya bagi setiap orang.
"Safety is number one. Maka lakukan pengamatan secara lebih jeli, dan tuangkan hasil pengamatan tersebut dalam PEKA. Apabila peka sudah ditindaklanjuti, peluang terjadinya incident bahkan fatality bisa dihindari sehingga Zero LTI bisa tercapai," katanya.
Lelin menegaskan pekerja adalah aset yang paling utama untuk perusahaan dan untuk mendukung kelancaran operasi perusahaan, pihaknya akan mengoptimalkan proses internal di Pertamina untuk pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia dan mengakselerasi kinerja positif di Pertamina EP.
"Ini adalah komitmen kami di Human Capital untuk mendukung kelancaran operasi. Jadi kebutuhan akan tenaga kerja bisa dilakukan dengan cepat," tuturnya.
Sementara itu, Asset 4 General Manager, Agus Amperianto mengatakan Area Poleng Field memiliki 3 Platform Produksi yaitu BW, CW dan DW. Dengan total sumur yang sudah di bor sebanyak 28 sumur dengan 9 sumur produksi.
Produksi Poleng saat ini mencapai 2.698 BOPD dan Gas mencapai 4,9 MMSCFD, hal ini lebih tinggi dari awal alih kelola Poleng Field dari operator sebelumnya pada Tahun 2013 dengan rata-rata 2.030 BOPD.
"Alhamdulillah kami bisa mempertahankan bahkan meningkatkan produksi di Poleng Field dibandingkan ketika sebelum alih kelola dari operator sebelumnya. Saat ini capaian kinerja berada di posisi 98 persen dari target KPI 2020. Insya-Allah di semester 2 tahun 2020 kami bisa memenuhi target tersebut", ujar Agus.
Agus menyampaikan kesiapannya menjalankan arahan Direktur Utama PT Pertamina EP dan Direktur Human Capital PT Pertamina Hulu Energi sekaligus SVP HSSE PT Pertamina (Persero).
"Kami siap melakukan seluruh arahan hasil MWT Virtual. Dan dapat kami sampaikan juga bahwa kantor Asset 4 mendapatkan predikat lokasi kantor yang bisa menerapkan WFO new normal dari SVP HSSE karena kelengkapan untuk New Normal sudah terpenuhi 100 persen, dan dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol covid19 secara ketat. Insyaallah Zero Accident, Zero Pollution, Zero Downtime dengan didukung tim yang baik akan tercapai," kata Agus.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020