Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, memperketat prosedur isolasi bagi kelompok rentan dan berisiko demi mengantisipasi ledakan kasus virus vorona yang kini menular secara propagated atau menular dari orang ke orang dengan cepat.
"Tracing atau penelusuran kasus terhadap riwayat perjalanan pasien terkonfirmasi positif tentunya harus diperkuat terutama bagi kelompok kontak erat primer hingga sekunder," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tulungagung, Galih Nusantoro di Tulungagung, Sabtu.
Selain itu, lanjut Galih, metode karantina dan isolasi dioptimalkan.
Prosedur pemeriksaan dan tes usap untuk penentuan pasien sembuh dari infeksi virus corona memang kini lebih dipermudah oleh WHO, Badan Kesehatan Dunia) dengan hanya satu kali tes usap hasil negatif. Tidak harus melalui prosedur dua kali tes usap tenggorokan dengan hasil negatif.
Pasien OTG (orang tanpa gejala) boleh pulang lebih awal dengan modal satu kali tes usap negatif. Namun mereka tidak diperbolehkan langsung beraktivitas biasa, apalagi sampai keluar rumah.
"Prosedurnya pasien sembuh boleh pulang begitu hasil swab negatif. Tapi mereka harus melanjutkan karantina dengan isolasi mandiri di rumah selama 21 hari. Ini demi mengantisipasi sisa virus dalam tubuh pasien," ujarnya.
Kata Galih, pola penularan virus Corona baru di daerah itu yang kini berantai dari orang ke orang membuat potensi penyebaran virus jauh lebih cepat dari yang diperkirakan secara teori epidemologi. Pola penularan secara propagated membuat penularan terus menyebar dari orang ke orang dari kelompok tertular pertama.
"Sebagian besar kelompok ini adalah OTG yang tidak memiliki tanda berupa gejala yang pasti sehingga sulit untuk diidentifikasi, Dan apabila pola ini terus berlangsung, dikhawatirkan akan memicu kasus secara sporadis," katanya.
Di Tulungagung, hingga Sabtu (27/6), total kasus terkonfirmasi positif sebanyak 231 orang. Akumulasi jumlah ini sudah termasuk tiga kasus baru yang barusan terkonfirmasi positif COVID-19 berdasar hasil tes usap yang dilakukan tim PCR tes keliling, yang dikoordinir unit mikrobiologi RSUD dr Iskak Tulungagung.
Sementara jumlah pasien sembuh pada 27 Juni bertambah satu orang, sehingga total pasien COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh ada sebanyak 168 orang atau 72 persen dari total kasus terkonfirmasi positif COVID-19.
Dari total 231 kasus COVID-19 di Kabupaten Tulungagung , tiga di antaranya meninggal setelah hasil tes usap dari Balitbangkes Kemenkes maupun laboratorium Unair keluar dan mengkonfirmasi positif SARS-Cov-2.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Tracing atau penelusuran kasus terhadap riwayat perjalanan pasien terkonfirmasi positif tentunya harus diperkuat terutama bagi kelompok kontak erat primer hingga sekunder," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tulungagung, Galih Nusantoro di Tulungagung, Sabtu.
Selain itu, lanjut Galih, metode karantina dan isolasi dioptimalkan.
Prosedur pemeriksaan dan tes usap untuk penentuan pasien sembuh dari infeksi virus corona memang kini lebih dipermudah oleh WHO, Badan Kesehatan Dunia) dengan hanya satu kali tes usap hasil negatif. Tidak harus melalui prosedur dua kali tes usap tenggorokan dengan hasil negatif.
Pasien OTG (orang tanpa gejala) boleh pulang lebih awal dengan modal satu kali tes usap negatif. Namun mereka tidak diperbolehkan langsung beraktivitas biasa, apalagi sampai keluar rumah.
"Prosedurnya pasien sembuh boleh pulang begitu hasil swab negatif. Tapi mereka harus melanjutkan karantina dengan isolasi mandiri di rumah selama 21 hari. Ini demi mengantisipasi sisa virus dalam tubuh pasien," ujarnya.
Kata Galih, pola penularan virus Corona baru di daerah itu yang kini berantai dari orang ke orang membuat potensi penyebaran virus jauh lebih cepat dari yang diperkirakan secara teori epidemologi. Pola penularan secara propagated membuat penularan terus menyebar dari orang ke orang dari kelompok tertular pertama.
"Sebagian besar kelompok ini adalah OTG yang tidak memiliki tanda berupa gejala yang pasti sehingga sulit untuk diidentifikasi, Dan apabila pola ini terus berlangsung, dikhawatirkan akan memicu kasus secara sporadis," katanya.
Di Tulungagung, hingga Sabtu (27/6), total kasus terkonfirmasi positif sebanyak 231 orang. Akumulasi jumlah ini sudah termasuk tiga kasus baru yang barusan terkonfirmasi positif COVID-19 berdasar hasil tes usap yang dilakukan tim PCR tes keliling, yang dikoordinir unit mikrobiologi RSUD dr Iskak Tulungagung.
Sementara jumlah pasien sembuh pada 27 Juni bertambah satu orang, sehingga total pasien COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh ada sebanyak 168 orang atau 72 persen dari total kasus terkonfirmasi positif COVID-19.
Dari total 231 kasus COVID-19 di Kabupaten Tulungagung , tiga di antaranya meninggal setelah hasil tes usap dari Balitbangkes Kemenkes maupun laboratorium Unair keluar dan mengkonfirmasi positif SARS-Cov-2.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020