Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur menunda pelaksanaan gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VII yang sedianya diselenggarakan tahun 2021 menjadi 2022.

"Keputusan ini akan disampaikan kepada Gubernur Jatim," ujar Ketua KONI Jatim Erlangga Satriagung usai memimpin Rapat Anggota Tahunan di Gedung KONI Jatim di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, keputusan ditundanya Porprov ini juga agar seluruh kontingen dapat melakukan persiapan lebih maksimal. 

"Kami tidak ingin kalau dipaksakan 2021 jadi ikut sekadarnya saja, mengirim kontingen tapi tidak maksimal, karena tidak penuh anggarannya," ucapnya.

Meskipun ditunda, kata dia, tidak akan mempengaruhi segala aturan yang telah diterapkan, khususnya masalah umur yang maksimal 21 tahun akan diberi tambahan menjadi 22 tahun.

"Sehingga mereka yang telah melakukan persiapan tetap bisa ikut bertanding," kata pria yang juga pengusaha tersebut.

Sementara itu, pada Rapat Anggota Tahunan KONI Jatim yang dilakukan secara daring melalui konferensi video tersebut, tiga daerah dari empat daerah yang menjadi tuan rumah mengusulkan penundaan dengan alasan ketidaksiapan anggaran.

Ketiga daerah tersebut yakni Situbondo, Bondowoso, dan Lumajang, sedangkan Jember justru menyatakan kesiapannya apabila dapat melaksanakan secara tunggal.

"Kalau tiga dari empat daerah tuan rumah mengusulkan ditunda, ya harus ditunda. Hanya Jember yang menyatakan siap, tapi tidak bisa semua dipindah ke Jember, jadi semua harus memahami ini," tuturnya.

Anggaran memang menjadi masalah, sebab 70 persen anggaran milik tiga daerah tersebut dipotong oleh masing-masing kepala daerah dalam rangka penanganan wabah virus corona. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020