Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tengah menyiapkan prosedur standar penerapan protokol kesehatan bagi para wisatawan yang akan berkunjung ke Gunung Bromo di Jawa Timur.
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Sarif Hidayat mengatakan meskipun saat ini tengah dilakukan penyusunan protokol tersebut, namun belum dipastikan kapan wisata Gunung Bromo akan kembali dibuka.
"Kami menyiapkan prosedur standar wisata pada era normal baru. Tahap awal diarahkan untuk membuka wisata dengan sistem satu hari perjalanan," kata Sarif saat dikonfirmasi ANTARA dari Kota Malang, Rabu.
Baca juga: Pembukaan wisata Gunung Bromo menunggu arahan pusat
Baca juga: Penutupan kawasan Gunung Bromo diperpanjang
Langkah menyiapkan protokol kesehatan tersebut sesuai dengan Surat Edaran Dirjen KSDAE Nomor SE.9/KSDAE/PJLHK/KSA.3/6/2020 tentang Arahan Pelaksanaan Bertahap di Kawasan Taman Nasional, Taman Wisata Alam, dan Suaka Margasatwa Untuk Kunjungan Wisata Alam Pada Masa New Normal COVID-19.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, lanjut Sarif, akan menyiapkan sara pendukung yang optimal, khususnya untuk menerapkan protokol kesehatan, agar bisa meminimalisir risiko penyebaran COVID-19.
"Kami akan menyiapkan sarana pendukung seoptimal mungkin untuk mendukung era normal baru wisata TNBTS," ujar Sarif.
Baca juga: Suku Tengger tetap gelar Yadnya Kasada di Bromo dengan protokol kesehatan
Sarif menjelaskan saat ini keputusan untuk membuka kawasan wisata Gunung Bromo masih menunggu rekomendasi dan hasil diskusi bersama pemerintah daerah dan Gugus Tugas Penanganan COVID-19.
Hal tersebut perlu dilakukan mengingat pemerintah daerah dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 memiliki data terkait penyebaran virus yang pertama muncul di Wuhan, China, tersebut.
"Akan ada koordinasi dengan pemerintah daerah, mengingat pembukaan wisata konservasi adalah untuk kawasan atau daerah dengan zona hijau atau kuning," kata Sarif.
Baca juga: Pemkab Malang salurkan bantuan kepada ratusan pengemudi jip wisata Bromo
Sebagai catatan, rencana untuk membuka Kawasan TNBTS tersebut masih diperuntukkan wisata di Gunung Bromo, sementara untuk pendakian Gunung Semeru masih ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.
"Jadi, untuk pendakian Semeru, sementara pada tahap awal belum akan dibuka," kata Sarif.
Kawasan Bromo Tengger Semeru merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Tercatat sepanjang 2019, jumlah kunjungan wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mencapai 690.831 orang.
Dari jumlah total tersebut, sebanyak 669.422 orang merupakan wisatawan dalam negeri, sementara 21.409 lainnya merupakan wisatawan mancanegara. Total Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari kunjungan wisatawan itu pada 2019, mencapai Rp22,86 miliar.
Kawasan Bromo Tengger Semeru mulai ditutup akibat pandemi COVID-19 sejak 19 Maret 2020. Penutupan tersebut merupakan salah satu langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona pada daerah tujuan wisata.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020