Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengintensifkan penyemprotan cairan disinfektan ke sejumlah titik guna mencegah penyebaran COVID-19.
Kepala Bidang Manajemen dan Angkutan Dinas Perhubungan Kota Kediri Bambang Trilasmono mengatakan sebagai pengarah teknis dalam kegiatan penyemprotan massal menegaskan bahwa kegiatan itu intensif dilakukan dengan tujuannya membersihkan lingkungan dari virus.
"Meski grafik pasien COVID-19 belum menunjukkan penurunan, masyarakat agaknya mulai kurang waspada," kata Bambang di Kediri, Kamis (18/6).
Ia menyebut penyemprotan cairan disinfektan intensif dilakukan di beberapa ruas jalan Kota Kediri. Kegiatan itu sudah dilakukan sejak Mei hingga sekarang kini.
Terlebih lagi, saat ini aktivitas masyarakat di Kota Kediri mulai ramai. Hal itu bisa terlihat dari banyaknya kendaraan di jalan raya, serta sejumlah warung dan kafe yang juga sudah mulai banyak pengunjungnya.
Walaupun intensitas tidak gencar saat di awal pandemi ini terjadi, saat ini masih terus dilakukan penyemprotan cairan disinfektan.
"Kalau awal-awal satu pekan bisa dua kali, tapi di Juni ini satu pekan sekali," kata Kepala UPT Damkar Kota Kediri Fanni Eryanto.
Penyemprotan cairan disinfektan dilakukan ke berbagai titik wilayah Kota Kediri, baik jalan raya, kompleks perkantoran, hingga tempat ibadah.
Ia menambahkan kesigapan para petugas pemadam kebakaran memang dilakukan. Bahkan, ketika ada perintah dalam hitungan detik petugas sudah terbiasa untuk siaga dan langsung bertindak.
Pihaknya juga berharap dengan kegiatan yang telah dilakukan turut untuk mengingatkan masyarakat agar menaati protokol kesehatan demi mencegah penyebaran COVID019.
Selama ini, lanjut dia, masyarakat memberikan apresiasi yang bermacam-macam. Namun, mayoritas masyarakat memberikan apresiasi positif.
Reaksi positif dengan apresiasi masyarakat hanya dengan kata sederhana, misalnya dengan kata-kata 'mantap' dan itu sudah sudah menjadi dorongan luar biasa bagi petugas yang bertugas, memberikan motivasi positif bagi petugas baik saat panas dan hujan.
"Kami sungguh bangga kita bisa ikut terlibat dalam penangan COVID-19 ini. Dukanya ya hampir tidak ada, semua personel damkar selalu siap," ujar Fanni.
Di Kota Keidri, jumlah orang dalam dalam pemantauan (ODP) ada 336, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) ada 41, dan yang terkonfirmasi ada 57, dimana 36 masih dirawat, satu dipantau, 19 lainnya berhasil disembuhkan dan satu meninggal dunia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Kepala Bidang Manajemen dan Angkutan Dinas Perhubungan Kota Kediri Bambang Trilasmono mengatakan sebagai pengarah teknis dalam kegiatan penyemprotan massal menegaskan bahwa kegiatan itu intensif dilakukan dengan tujuannya membersihkan lingkungan dari virus.
"Meski grafik pasien COVID-19 belum menunjukkan penurunan, masyarakat agaknya mulai kurang waspada," kata Bambang di Kediri, Kamis (18/6).
Ia menyebut penyemprotan cairan disinfektan intensif dilakukan di beberapa ruas jalan Kota Kediri. Kegiatan itu sudah dilakukan sejak Mei hingga sekarang kini.
Terlebih lagi, saat ini aktivitas masyarakat di Kota Kediri mulai ramai. Hal itu bisa terlihat dari banyaknya kendaraan di jalan raya, serta sejumlah warung dan kafe yang juga sudah mulai banyak pengunjungnya.
Walaupun intensitas tidak gencar saat di awal pandemi ini terjadi, saat ini masih terus dilakukan penyemprotan cairan disinfektan.
"Kalau awal-awal satu pekan bisa dua kali, tapi di Juni ini satu pekan sekali," kata Kepala UPT Damkar Kota Kediri Fanni Eryanto.
Penyemprotan cairan disinfektan dilakukan ke berbagai titik wilayah Kota Kediri, baik jalan raya, kompleks perkantoran, hingga tempat ibadah.
Ia menambahkan kesigapan para petugas pemadam kebakaran memang dilakukan. Bahkan, ketika ada perintah dalam hitungan detik petugas sudah terbiasa untuk siaga dan langsung bertindak.
Pihaknya juga berharap dengan kegiatan yang telah dilakukan turut untuk mengingatkan masyarakat agar menaati protokol kesehatan demi mencegah penyebaran COVID019.
Selama ini, lanjut dia, masyarakat memberikan apresiasi yang bermacam-macam. Namun, mayoritas masyarakat memberikan apresiasi positif.
Reaksi positif dengan apresiasi masyarakat hanya dengan kata sederhana, misalnya dengan kata-kata 'mantap' dan itu sudah sudah menjadi dorongan luar biasa bagi petugas yang bertugas, memberikan motivasi positif bagi petugas baik saat panas dan hujan.
"Kami sungguh bangga kita bisa ikut terlibat dalam penangan COVID-19 ini. Dukanya ya hampir tidak ada, semua personel damkar selalu siap," ujar Fanni.
Di Kota Keidri, jumlah orang dalam dalam pemantauan (ODP) ada 336, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) ada 41, dan yang terkonfirmasi ada 57, dimana 36 masih dirawat, satu dipantau, 19 lainnya berhasil disembuhkan dan satu meninggal dunia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020