Ratusan anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) memadati lingkungan sekitar padepokan perguruan silat yang ada di Jalan Merak Kota Madiun, Jawa Timur saat sidang putusan sengketa kepengurusan Yayasan Setia Hati Terate berlangsung, Kamis.

Berdasarkan pantauan di lapangan, massa tersebut  di antaranya terlihat bergerombol di sekitar Jalan Merak, Jalan Merak Barat, Merak Selatan, Lodan, Arwana, Mujair, Paus, Tombro, Wader, dan sejumlah jalan lain sekitar padepokan.

"Anggota Terate yang bergerombol cukup banyak. Mereka bertahan sejak semalam, bahkan sampai dibubarkan oleh petugas kepolisian," ujar seorang warga di Jalan Merak Barat, Kelurahan Nambangan Kidul, Doni.

Menurutnya, para pesilat tersebut mulai berdatangan sejak Rabu (17/6) malam. Mereka tidak hanya dari wilayah Madiun namun juga luar kota. Seperti Trenggalek, Bojonegoro, dan beberapa daerah sekitar Madiun.

"Saat saya tanya, ada yang mengaku dari Trenggalek. Katanya susah masuk Madiun, harus lewat jalan-jalan alternatif untuk menghindari petugas," katanya.

Mereka awalnya berkumpul di depan padepokan dan Lapangan Lo Duwur Nambangan Kidul pada Rabu malam. Namun pada Kamis dini hari dibubarkan paksa oleh petugas gabungan TNI dan Polri. Meski telah dibubarkan, para anggota PSHT tersebut masih berkumpul di sejumlah lokasi di sekitar padepokan.

Seperti diketahui, berkumpulnya para anggota PHST tersebut menyusul digelarnya sidang perdata dengan agenda putusan atas perkara sengketa kepengurusan Yayasan Setia Hati Terate pada hari Kamis, 18 Juni 2020.

Sidang dilakukan secara virtual.  Sementara itu, guna pengamanan, baik sebelum sidang, saat sidang, hingga pascaputusan sidang oleh majelis hakim, Kepolisian Daerah Jawa Timur menyiagakan sebanyak 1.200 personelnya. Jumlah tersebut masih ditambah kekuatan sekitar 700 personel TNI. (*)
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020