Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus menyalurkan bantuan untuk kampung tangguh COVID-19 di daerah setempat sebagai upaya meminimalisasi penyebaran virus corona.

Bupati Mojokerto Pungkasiadi, Senin, mengatakan bantuan yang diberikan kali ini diberikan kepada kampung tangguh COVID-19 yang ada di Desa Kesimantengah, Claket, dan Tanjungkenongo, Kecamatan Pacet, Mojokerto.

"Bantuan yang diserahkan kepada masing-masing kampung tangguh berupa 200 kilogram beras, empat unit APD, 250 lembar masker, satu boks sarung tangan, cairan pembersih tangan, disinfektan, dan sabun cuci tangan," katanya.

Dalam kesempatan itu ia kembali mengingatkan hakikat kampung tangguh COVID-19 yang berbasis kemandirian dan gotong royong masyarakat dalam menanggulangi pandemi COVID-19.

"Selain itu, edukasi tentang pemahaman tatanan normal terus disosialisasikan kepada masyarakat supaya tidak terjadi salah tafsir, karena normal baru merupakan adat baru dalam masa pandemi COVID-19 yang menekankan penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19," katanya.

Penerapannya, kata dia, memakai masker, menjaga jarak, rajin cuci tangan, di rumah saja jika tidak ada kepentingan, penyemprotan disinfektan, serta menjaga kesehatan diri dan lingkungan.

"COVID-19 belum dapat dipastikan selesainya kapan dan membuat semua harus bisa menjaga kesehatan diri dan lingkungan masing-masing. Apalagi, hingga hari ini belum ditemukan vaksin yang mampu membunuh virus corona ini," katanya.

Ia menjelaskan keadaan ini membuat jenuh, tetapi bukan berarti dengan adanya tatanan normal baru, semuanya telah normal.

"Justru, harus lebih meningkatkan kesehatan. Hidup senormal mungkin dan tetap produktif, ekonomi cepat pulih, namun tidak sampai tertular COVID-19. Saat ini, disiplin adalah vaksin," katanya.

Terkait sebaran COVID-19, Bupati Pungkasiadi menjelaskan jika data masyarakat Kabupaten Mojokerto yang saat ini terkonfirmasi positif COVID-19, mencapai 91 orang (data 14 Juni 2020).

"Grafik sebaran masih naik. Per tanggal 14 Juni 2020 sudah mencapai 91 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Kita tidak akan stop lakukan penanggulangan. Sebab, kita sendiri juga tidak tahu siapa yang membawa virus ini. Virus bisa dibawa dari luar (dari pendatang), tapi ada juga yang transmisi lokal atau lingkup sendiri. Yang bisa kita lakukan adalah disiplin protokol kesehatan," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam mengatasi COVID-19 selain aspek kesehatan, juga disempurnakan dengan memperkuat jaring pengaman sosial (JPS), keamanan, serta pemulihan ekonomi melalui tatanan hidup baru

"Kampung Tangguh, kami harapkan menjadi kampung mandiri. Meski pandemi sudah berlalu nantinya, kita ingin kampung ini tetap berjalan. Potensi desa atau wilayah, itu bisa dihidupkan kembali. Munculkan potensi, ciptakan inovasi," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020