Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Desa Paowan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menjemput paksa empat orang warganya dari tempat karantina kabupaten karena warga yang hasil tes cepatnya reaktif tersebut tidak kunjung dites usap (swab test).

"Kami sangat menyayangkan gugus tugas kabupaten yang tak kunjung melakukan swab test terhadap warga kami yang sudah 13 hari menjalani karantina di Hotel Sidomuncul 1 kawasan Wisata Bahari Pasir Putih," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Desa Paowan, Kecamatan Panarukan, Saiful Hady di Situbondo, Sabtu.
 
Video Oleh Novi Husdinariyanto

Pihaknya terpaksa membawa pulang empat orang warganya dari tempat karantina itu, selain tidak ada langkah cepat dari gugus tugas kabupaten yang tidak melakukan tes usap guna memastikan positif corona atau tidak, juga karena dorongan warga dan keluarga agar keempat warga reaktif itu dilakukan isolasi mandiri.

Gugus tugas desa menjemput paksa empat orang warganya yang reaktif itu, karen terus mendapat desakan dari keluarganya. Bahkan, selama di karantina, empat orang warga tersebut kerap telepon dan menangis karena tidak ada kejelasan tes usap.

"Kalau kondisi kesehatan empat warga kami sehat dan bahkan mereka berat badannya bertambah selama hampir setengah bulan di karantina. Jadi, mereka saat ini sudah di rumahnya masing-masing isolasi mandiri," ujar Kepala Desa Paowan itu.

Kades Saiful menceritakan empat orang warganya juga mengaku kecewa karena tak kunjung dilakukan tes usap oleh Gugus Tugas COVID-19 Situbondo.

"Kasihan sama mereka, apalagi mereka di tempat karantina masih satu tempat atau satu kawasan dengan pasien positif COVID-19," ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Situbondo Dadang Aries Bintoro membenarkan Kepala Desa Paowan membawa pulang empat orang warganya itu dengan alasan tak kunjung dilakukan tes usap.

"Kami sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan, sebenarnya rencana dilakukan tes usap pada Minggu (14/6) besok, karena katanya untuk tes usap dilakukan setelah 14 hari," ujarnya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020