Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur mengingatkan masyarakat bahwa penyakit COVID-19 sangat mudah proses penularannya dan bisa menimbulkan risiko kematian.

"Hanya dengan droplet atau letupan air liur sudah menularkan dari satu orang ke orang di sekitarnya," ujar Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur dr Kohar Hari Santoso di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Kamis (11/6) malam.

Kohar juga mengingatkan masyarakat agar tidak menganggap remeh penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru ini dan harus menjalankan protokol kesehatan dalam beraktivitas sehari-hari.

Menurut dia, memakai masker adalah satu keharusan, begitu juga penggunaan pelindung wajah dan menyiapkan tabir kaca di tempat pelayanan warga, mencuci tangan, jaga jarak hingga menjaga imunitas tubuh.

"Itu semua dalam konteks untuk mencegah droplet dari orang lain," ucap Direktur Rumah Sakit Saiful Anwar Malang tersebut.

Berikutnya, kata Kohar, hal yang harus dilakukan masyarakat untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19, yakni menghindari kerumunan di semua tempat, di kendaraan umum, bahkan di dunia pendidikan.

"Lalu, lakukan seleksi dan isolasi, yaitu jika ada teman sakit jangan sampai mengenai ke yang sehat dan laksanakan isolasi mandiri," katanya.

Sementara itu, jumlah kasus positif COVID-19 di Jatim per 11 Juni 2020 pukul 17.00 WIB, bertambah 265 orang sehingga secara keseluruhan sebanyak 7.096 orang.

Dari 265 kasus baru itu, tambahan kasus tertinggi dari Surabaya sebanyak 117 orang, disusul Sidoarjo 39 orang, Gresik 19 orang, Kota Malang 12 orang, serta masing-masing 11 orang dari Kabupaten Jombang dan Mojokerto.

Kemudian rincian lainnya, yaitu dua orang dari Kota Pasuruan, satu orang Magetan, tiga orang Kota Probolinggo, dua orang Lamongan, tiga orang Kabupaten Pasuruan, empat orang Tulungagung, 10 orang Kabupaten Kediri, empat orang Kota Mojokerto, tujuh orang Tuban, tujuh orang Kabupaten Malang, delapan orang Jember, serta lima orang Bojonegoro.

Untuk kasus sembuh, tambahannya sebanyak 72 orang sehingga secara keseluruhan total ada 1.865 orang atau 26,28 persen dari total jumlah kasus positif dan kasus kematian bertambah 22 orang sehingga seluruhnya 575 orang atau 8,10 persen.

Untuk warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 7.857, orang dalam pengawasan (ODP) mencapai 26.120 orang dan kasus orang tanpa gejala (OTG)  22.342 orang.

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020