Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Dr Eni Purwati, M.Ag dilaporkan meninggal dunia Rabu (10/6) malam di Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo setelah terpapar virus corona atau COVID-19.

Rektor UINSA Prof Masdar Hilmy dikonfirmasi di Surabaya, Kamis membenarkan jika bersangkutan meninggal dunia karena COVID-19 dan penyakit penyerta atau komorbid, yaitu diabetes.

"Beliau terpapar COVID-19 dari suaminya. Beliau di rumah, suaminya keluar entah dari mana yang akhirnya ikut menulari Bu Eni," katanya.

Dr Eni Purwati merupakan dosen pertama UINSA yang terpapar COVID-19. Masdar menyatakan, yang bersangkutan sama sekali belum masuk ke kampus. Sebab, kampus masih menerapkan kerja dari rumah.

"Terpaparnya di rumah. Beliau belum masuk ke kampus sama sekali. UINSA sampai saat ini masih menerapkan kerja dari rumah atau WFH," ujarnya.

Masdar mengaku dia dan sivitas akademika UINSA sangat kehilangan sosok Eni Purwati yang selama ini dikenal sangat baik, humoris, dan penyabar.

Selain itu Eni dikenal sebagai dekan dengan pembawaan santun dan sosok yang menyayangi yang muda serta menghormati yang lebih tua.

"Kami sangat kehilangan. Semoga Allah SWT menerima amal baik dan mengampuni dosa-dosanya, dan Insya Allah husnul khotimah dan mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah," ujarnya.

Sementara itu Rektor UINSA periode 2014-2018 Prof Abd A’la mengenang Eni Purwati sebagai sosok baik sejak pertama kenal sampai sekarang.

"Almarhumah selalu menghiasai wajahnya dengan senyuman. Ketika diejek, menghadapi kesulitan, beliau hadapi dengan senyuman," katanya. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020