Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mulai mempersiapkan langkah-langkah memperketat pengawasan bagi anak usai sekolah, baik sekolah umum maupun santri yang akan kembali ke pondok pesantren.

Bupati Situbondo Dadang Wigiarto selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 , mengatakan bahwa jika hingga saat ini kegitaan belajar mengajar di sekolah memang belum ada, dan terkait beberapa pesantren yang sudah mulai beraktivitas, diminta untuk segera mengajukan permohonan ke Dinas Kesehatan, kaitannya dengan pengawasan kesehatan bagi santri.

"Sampai saat ini memang ada beberapa pondok pesantren yang sudah mengajukan surat permohonan untuk diberikan pelayanan kesehatan bagi satri. Bagi yang belum bisa mengajukan permohonan ke puskesmas setempat agar bisa mendapatkan pelayanan kesehatan bagi santri," kata Bupati Dadang di Situbondo, Kamis.

Menurut Dadang, pemantauan di lingkungan pondok pesantren sebenarnya lebih mudah dikendalikan daripada sekolah umum, karena ponpes memiliki area yang mudah terpantau, termasuk dalam pengawasan keberadaan orang yang keluar masuk area pesantren.

"Sepanjang santri yang datang dalam kondisi sehat atau tidak sehat, tetap bisa terpantau. Kalau misalnya ada santri positif corona maka pengendaliannya lebih mudah," ujarnya.

Sebelumnya, petugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Situbondo telah melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah pondok pesantren yang ada di "Kota Santri" itu.

Informasi yang dihimpun, Pondok Pesantren Slafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo, saat ini telah merumuskan skenario kembalinya santri ke pesantren. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020