Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) sedang menyiapkan manajemen data tentang virus corona (COVID-19) untuk menjadi lebih rapi dan satu pintu pada masa transisi menuju era normal baru atau new normal.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengungkapkan manajemen data COVID-19 diharapkan semakin mempercepat pemerintah provinsi setempat dalam menentukan langkah dan mengambil keputusan.

"New normal ini harus menjadi perhatian bersama seluruh pihak yang terkait dengan percepatan penanganan pandemi COVID-19," katanya kepada wartawan di Surabaya, Senin.

Dia menjelaskan manajemen data COVID-19 dengan lebih rapi dan satu pintu dapat dilakukan pelaporan secara real time dari laboratorium, Gugus Tugas dan dari daerah-daerah. 

Pemprov Jatim, lanjut Emil hingga kini masih berkonsentrasi ke sejumlah wilayah dengan angka penyebaran COVID-19 yang masih tinggi.

"Kami juga berharap masyarakat Jawa Timur lebih disiplin untuk menerapkan protokoler jaga kesehatan selama pandemi ini masih ada, yang dampaknya tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi keluarga dan juga orang lain," tuturnya.
 
Emil menandaskan, Pemprov Jatim saat ini juga fokus meningkatkan pemulihan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 

"Sektor pertama yang paling terkena imbas adalah sektor jasa seperti pariwisata. Imbas lain COVID-19 terhadap perekonomian antara lain adalah penurunan kinerja ekspor, penurunan kinerja pertumbuhan ekonomi (terutama pada sektor-sektor terdampak seperti akomodasi, transportasi, retail, dan manufaktur), serta penurunan aliran modal," ujarnya.

Untuk itu Pemprov Jatim berupaya untuk mengeluarkan beberapa kebijakan sosial ekonomi. Di antaranya adalah mengamankan kelancaran pemasaran dan distribusi produk pertanian, restrukturisasi kredit bagi pelaku ekonomi terdampak, padat karya tunai untuk pelaku ekonomi kecil terdampak dan jaring pengaman sosial. (*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020