Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan (APPBI) Jatim mendorong pusat perbelanjaan di wilayah setempat lebih ketat menerapkan standar protokol kesehatan COVID-19 sebagai persiapan menyambut normal baru setelah pelaksanaan PSBB di Surabaya Raya berakhir.

Ketua APPBI Jatim Sutandi Purnomosidi dikonfirmasi di Surabaya, Jumat, mengatakan sebenarnya sejumlah pusat perbelanjaan di Surabaya selama masa PSBB, terutama Pakuwon Group sudah menjalankan protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah kota, seperti memasang bilik sanitasi di pintu masuk mal serta menggunakan alat thermal scanner.

"Kami juga sudah melihat sejumlah mal terpasang wastafel agar pengunjung bisa cuci tangan dulu sebelum masuk," tutur Sutandi, menjelaskan.

Namun demikian, kata dia, hal itu perlu diperketat kembali agar tidak terjadi keteledoran dan menjadi klaster baru penyebaran COVID-19.

"Yang terbaru di Tunjungan Plaza Surabaya telah menerapkan one way foot traffic sejak seminggu yang lalu. Artinya, arah jalan manusia di dalam pusat perbelanjaan tersebut dibuat satu arah, tujuannya agar tidak membuat orang saling berpapasan, ditambahi banyak stiker tanda panah di lantai yang mengarahkan pengunjung harus jalan lewat mana," katanya.

Apa yang dilakukan Tunjungan Plaza Surabaya, kata Sutandi perlu diterapkan di tempat lainnya di Jatim, sebab semua itu dilakukan demi bisa menciptakan rasa aman di kalangan masyarakat.

Ia mencatat selama masa PSBB di Surabaya Raya tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan berkisar 25 persen sebab tidak semua toko buka.

"Yang beroperasi hanya toko-toko kebutuhan pokok. Seperti supermarket, toko makanan, toko baju, dan toko obat. Oleh karena itu, kami harapkan jika PSBB nanti sudah dicabut dan kita semua masuk normal baru traffic pengunjung mal bisa naik jadi 50 persen," katanya.

Selain itu, dia juga berharap semua toko di pusat perbelanjaan secepatnya bisa buka kembali selepas PSBB, mulai dari toko handphone, perhiasan, salon, hingga bioskop.

"Jika PSBB di Surabaya Raya jilid 3 benar-benar resmi berakhir, saya mengimbau pengunjung mal juga mau disiplin menerapkan protokol kesehatan bagi dirinya sendiri, agar tidak terpapar," katanya.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020