Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyempatkan diri berkeliling ke sejumlah rumah sakit untuk memberikan tali asih dan bantuan sembako kepada para petugas kebersihan yang selama ini ikut membantu penanganan COVID-19.
"Terima kasih ya pak, terima kasih ya bu," kata Wali Kota Risma saat memberikan tali asih dan sembako kepada para petugas kebersihan di Rumah Sakit Husada Utama Surabaya, Jumat.
Pada saat mendatangi Rumah Sakit Husada Utama, Wali Kota Risma sudah disambut para para petugas kebersihan, manajemen rumah sakit, dokter, dan perawat.
Ia langsung memberikan tali asih dan bantuan sembako kepada mereka. Sedangkan manajemen, dokter dan perawat diberi setangkai bunga tanda ucapan terima kasih.
Risma juga sempat menyapa pasien yang sudah sembuh dan dirawat di Rumah Sakit Husada Utama. Kepada mereka, Risma mengucapkan selamat karena sudah bisa melewati masa sakitnya itu.
"Saya minta tetap menjaga protokol kesehatan ya bapak-ibu. Kita tidak boleh lengah dan tidak boleh lalai, karena siapapun dan kapanpun bisa terkena penyakit ini. Jadi saya minta tidak boleh lengah meskipun sudah dinyatakan sembuh oleh tim dokter," katanya.
Selanjutnya, ia menuju Rumah Sakit Siloam dan dilanjutkan lagi ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya. Di dua tempat tersebut, Risma juga memberikan tali asih dan bantuan sembako kepada petugas kebersihan.
Seusai keliling rumah sakit, Risma menyampaikan terima kasih kepada tenaga medis yang telah merawat warga Kota Surabaya hingga banyak yang sembuh.
Ia mengaku tidak bisa memberikan apa-apa, selain ucapan terima kasih yang sangat tulus dari seluruh warga Kota Surabaya.
"Kalau boleh terus terang, seringkali kita ngomong terima kasih kepada tenaga medis. Kita sering lupa dengan tenaga pembersih ruangan atau petugas kebersihan. Padahal, mereka juga punya risiko yang sama tingginya dengan tenaga medis," kata Risma.
Oleh karena itu, ia menyempatkan diri keliling ke rumah sakit dan tempat laboratorium itu untuk memberikan bantuan sebagai bentuk perhatian kepada mereka. "Meskipun tidak besar, kami ingin memberikan perhatian juga kepada mereka," ujarnya.
Selain itu, Risma juga menyampaikan tren kesembuhan pasien COVID-19 di Kota Surabaya semakin meningkat. Makanya, ia terus berusaha melakukan berbagai cara supaya warga yang sudah sembuh ini tidak ditolak kedatangannya di tengah-tengah masyarakat.
"Tujuannya, tentu supaya mereka yang sembuh ini diterima kembali di lingkungannya, meskipun dengan protokol yang ketat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Terima kasih ya pak, terima kasih ya bu," kata Wali Kota Risma saat memberikan tali asih dan sembako kepada para petugas kebersihan di Rumah Sakit Husada Utama Surabaya, Jumat.
Pada saat mendatangi Rumah Sakit Husada Utama, Wali Kota Risma sudah disambut para para petugas kebersihan, manajemen rumah sakit, dokter, dan perawat.
Ia langsung memberikan tali asih dan bantuan sembako kepada mereka. Sedangkan manajemen, dokter dan perawat diberi setangkai bunga tanda ucapan terima kasih.
Risma juga sempat menyapa pasien yang sudah sembuh dan dirawat di Rumah Sakit Husada Utama. Kepada mereka, Risma mengucapkan selamat karena sudah bisa melewati masa sakitnya itu.
"Saya minta tetap menjaga protokol kesehatan ya bapak-ibu. Kita tidak boleh lengah dan tidak boleh lalai, karena siapapun dan kapanpun bisa terkena penyakit ini. Jadi saya minta tidak boleh lengah meskipun sudah dinyatakan sembuh oleh tim dokter," katanya.
Selanjutnya, ia menuju Rumah Sakit Siloam dan dilanjutkan lagi ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya. Di dua tempat tersebut, Risma juga memberikan tali asih dan bantuan sembako kepada petugas kebersihan.
Seusai keliling rumah sakit, Risma menyampaikan terima kasih kepada tenaga medis yang telah merawat warga Kota Surabaya hingga banyak yang sembuh.
Ia mengaku tidak bisa memberikan apa-apa, selain ucapan terima kasih yang sangat tulus dari seluruh warga Kota Surabaya.
"Kalau boleh terus terang, seringkali kita ngomong terima kasih kepada tenaga medis. Kita sering lupa dengan tenaga pembersih ruangan atau petugas kebersihan. Padahal, mereka juga punya risiko yang sama tingginya dengan tenaga medis," kata Risma.
Oleh karena itu, ia menyempatkan diri keliling ke rumah sakit dan tempat laboratorium itu untuk memberikan bantuan sebagai bentuk perhatian kepada mereka. "Meskipun tidak besar, kami ingin memberikan perhatian juga kepada mereka," ujarnya.
Selain itu, Risma juga menyampaikan tren kesembuhan pasien COVID-19 di Kota Surabaya semakin meningkat. Makanya, ia terus berusaha melakukan berbagai cara supaya warga yang sudah sembuh ini tidak ditolak kedatangannya di tengah-tengah masyarakat.
"Tujuannya, tentu supaya mereka yang sembuh ini diterima kembali di lingkungannya, meskipun dengan protokol yang ketat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020