Seorang pria 65 tahun di Desa/Kecamatan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur,  yang berstatus pasien dalam pengawasan atau PDP meninggal dunia setelah beberapa saat  mendapatkan penanganan medis di rumah sakit dan dimakamkan sesuai protokol kesehatan COVID-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Situbondo, Abu Bakar Abdi  menjelaskan bahwa pria 65 tahun berinisial F dan berstatus PDP itu, meninggal dunia di RSUD Asembagus, dan yang bersangkutan  sebelumnya memiliki riwayat penyakit bawaan, yakni sesak nafas dan jantung, sehingga yang bersangkutan masuk dalam status PDP karena saat ini pandemi COVID-19.

Menurut dia, selama pandemi wabah corona, setiap pasien di rumah sakit yang gejalanya mengarah ke COVID-19 ditetapkan sebagai status PDP. "Jadi, selama pandemi COVID-19 tetap menerapkan protokol kesehatan COVID19. Dan warga Desa Jangkar yang meninggal dunia tersebut masuk status PDP, tes cepat (rapid test) hasilnya reaktif," katanya di Situbondo, Kamis.

Abu Bakar menambahkan, pria  asal Desa Jangkar tersebut juga memmounyai riwayat melakukan perjalanan ke Surabaya dua pekan terakhir sebelumn menghembuskan nafas terakhirnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Asembagus, Situbondo, drg Sugiyono mengatakan bahwa pria inisial F sempat ditangani medis tak lebih dari dua jam, dan meninggal dunia. "Keluarganya membawa ke rumah sakit pada Rabu (3/6) malam, tidak sampai dua jam meninggal. Saat pertama tiba di rumah sakit keluhannya sesak nafas dan sebelumnya juga kata keluarga sakit batuk," katanya

Sesuai protokol penanganan COVID-19, pada Jumat (5/6) besok akan melakukan tes cepat (rapid test) kepada keluarganya atau  warga yang berhubungan erat. "Perintah Dinas Kesehatan, besok kami akan tes cepat keluarga yang bersangkutan," ujarnya.

Hingga Rabu, 3 Juni 2020, pasien positif terpapar COVID-19 di Situbondo tercatat sebanyak 56 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 43 orang merupakan klaster jamaah masjid, sisanya klaster jamaah umrah dan perjalanan dari luar daerah. Sedangkan secara keseluruhan, sebanyak 11 orang pasien sudah sembuh total, dua pasien meninggal dunia, dan 43 orang dalam perawatan. 

Data juga mencatat jumlah pasien dalam pengawasan atau PDP sebanyak 39 orang, meliputi lima orang rawat inap, satu orang meninggal dunia, dan 33 orang selesai pengawasan. Sementara jumlah orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 439 orang. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020