Seorang tenaga kesehatan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona jenis baru, yakni COVID-19, sehingga pasien positif corona di daerah ini menjadi sembilan orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Banyuwangi, dr Widji Lestariono mengemukakan bahwa pasien terbaru atau pasien 09 itu merupakan seorang tenaga kesehatan, yang juga memiliki kontak erat dengan pasien 03, yakni seorang tenaga kesehatan dari klaster pelatihan petugas haji di Asrama Haji Surabaya.

"Pasien 09 ini adalah salah seorang tenaga kesehatan yang mengikuti tes cepat (rapid test) massal untuk tenaga kesehatan pada 19 Mei 2020, dan pasien tersebut merupakan satu dari 23 tenaga kesehatan yang saat itu hasil tes cepatnya reaktif," katanya di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu.

Sebanyak 23 tenaga medis yang hasil tes cepatnya menunjukkan reaktif, saat itu langsung ambil swab untuk dites di laboratorium Surabaya, dan hasilnya, ada satu yang dinyatakan positif sebagai pasien 09, sedangkan 22 orang lainnya negatif corona.

Menurut dia, kondisi pasien 09 secara klinis baik sehingga yang bersangkutan bisa dikatakan sebagai OTG (orang tanpa gejala).

"Meski begitu, kami isolasi pasien 09 di RSUD Genteng, kemudian akan terus dilakukan treatment dan dalam waktu dekat kami test swab lagi," ujarnya.

Pada hari ini pula, lanjut Rio, sapaan akrabnya, juga dilaporkan adanya tambahan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari infeksi corona, yaitu pasien 07 yang merupakan warga Kecamatan Siliragung.

"Pasien tersebut sudah dilakukan tes swab yang kedua dan ketiga, hasilnya negatif semua. Dengan demikian, jumlah pasien yang sembuh di Banyuwangi ada dua orang dari total sembilan kasus positif saat ini. Ada satu meninggal dan enam lainnya dalam perawatan," ucapnya.

Rio menambahkan, dengan adanya tenaga kesehatan yang terpapar virus corona, pihaknya meminta masyarakat untuk tidak terlalu khawatir berlebihan bila akan berobat ke fasilitas kesehatan. Karena puskesmas maupun rumah sakit telah memiliki protokol keamanan kesehatan.

"Semua sudah menerapkan protokol penanganan pasien dengan baik, kalau memang merasa perlu ke rumah sakit atau puskesmas, tetap datang saja. Tapi, yang terpenting saat ini, kita semua harus menjaga kesehatan tubuh agar tidak sakit," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020