Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPRD Kota Surabaya menyebut rencana pemerintah menerapkan kebijakan new normal atau  normal baru merupakan solusi perekonomian,  di Ibu Kota Provinsi Jatim tetap berjalan di tengah pandemi COVID-19.    

Wakil Ketua Fraksi Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Surabaya Mahfudz, di Surabaya, Kamis, mengatakan sebetulnya sebelum ada normal baru, pihaknya sudah menyampaikan perlunya hidup berdampingan dengan virus corona jenis baru (COVID-19).

"Berdampingan ini artinya tidak perlu takut dan gegabah, hidup saja secara normal dengan menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Menurut Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya ini, dengan adanya normal baru warga bisa beraktifitas seperti biasanya dan roda perekonomian khususnya di Kota Surabaya bisa berputar kembali. 

Sehingga, lanjut dia, rakyat kecil yang selama ini dalam keadaan kesusahan karena terhimpit oleh keadaan ekonomi sejak diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bisa menata kehidupannya kembali.

Apalagi, lanjut dia, pihaknya tidak mengetahui sampai kapan wabah virus ini akan selesai, sedangkan kekuatan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Surabaya dipastikan tidak akan mampu menangani COVID-19.

"Kekuatan APBN juga berapa, apa bisa mencukupi kebutuhan makan warga se-Indonesia?. Apalagi APBD Surabaya untuk warga se-Surabaya," ujarnya.

Untuk itu, lanjut dia, sebaiknya rencana normal baru juga bisa diterapkan di Surabaya. Artinya normal baru tetap beraktifitas seperti biasa tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan selalu cuci tangan.

"Saya kira warga Surabaya semakin beraktifitas imunnya akan naik," katanya.

Namun, kata Mahfudz, jika warga diminta tinggal di rumah terus dan tidak ada kegiatan pasti imun mereka akan turun karena banyak pikiran, apalagi sampai melakukan tindakan kriminal sangat berbahaya sekali. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020