Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menghentikan sementara pelayanan publik, setelah tiga pegawai setempat ditemukan reaktif berdasar hasil tes cepat COVID-19.

Pengumuman penghentian sementara layanan publik Disdukcapil Tulungagung itu disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung Galih Nusantoro, Selasa.

"Untuk hal ini, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tulungagung memberitahukan kepada masyarakat bahwa pelayanan kependudukan di Dinas Dukcapil secara fisik dihentikan sementara," kata Galih dalam rilis video konferensi yang disampaikan ke awak media.

Teknis penghentian sementara itu berlaku mulai Selasa (26/5) hingga Jumat (29/5).

Selama periode itu, pelayanan fiisik ditiadakan. Namun, untuk mekanisme pelayanan daring di kanal Dinas Dukcapil Tulungagung masih tetap bisa diakses seperti biasa.

Aktivitas pelayanan kependudukan selanjutnya akan diaktifkan kembali pada Senin (2/6).

Menurut Galih, penghentian aktivitas diambil setelah Bupati Tulungagung selaku ketua gugus tugas melakukan rapat koordinasi terbatas, khusus membahas temuan hasil tes cepat COVID-19 masal di Dinas Dukcapil yang terkonfirmasi ada dua pegawai yang reaktif infeksi.

Rangkaian tes cepat di Dispendukcapil Tulungagung itu merupakan lanjutan, setelah dalam tes cepat acak di swalayan Golden Tulungagung didapati seorang pengunjung berlatar belakang ASN (aparatur sipil negara) terkonfirmasi reaktif COVID-19.

Ketiga ASN Dinas Dukcapil Tulungagung itu kini telah dikarantina di Rusunawa IAIN Tulungagung selama 14 hari.

Ketiganya juga telah diambil swab tenggorokan pada Ahad (24/5) untuk memastikan apakah ketiganya positif COVID-19 atau infeksi virus lain.

Jumlah kasus COVID-19 Tulungagung sendiri saat ini terkonfirmasi akumulatif sebanyak 52 kasus, dengan satu di antaranya meninggal dan 14 sembuh.

Sementara jumlah kasus ODP (orang dalam pemantauan) dan PDP (pasien dalam pengawasan) tercatat ada sebanyak 1.195 (ODP) dan 562 orang (PDP).

Pasien ODP yang meninggal dilaporkan ada enam (6) orang, sementara PDP yang meninggal mencapai 64 orang.

Status pasien ODP dan PDP meninggal ini sampai saat ini beluml/tidak jelas.

Belum ada laporan resmi yang mengkonfirmasi apakah hasil swab-nya para pasien ini positif atau negatif COVID-19
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020