Dua produk inovasi dari Universitas Airlangga Surabaya untuk penanganan COVID-19 turut diluncurkan Presiden Joko Widodo saat Hari Kebangkitan Nasional 2020 yang digelar secara daring, Rabu. 

Dua inovasi yang diluncurkan pada kegiatan diinisiasi oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) bertajuk "Kebangkitan #Inovasi Indonesia, Peluncuran Produk Inovasi COVID-19" itu adalah Rapid Diagnostics Test IgG/IgM COVID-19 dan Robot medical Assistant ITS-Airlangga (RAISA).

Rektor Unair Prof M Nasih di Surabaya mengatakan, peluncuran dua inovasi oleh Presiden Jokowi tersebut membuktikan komitmen lembaganya untuk ikut mengatasi pandemi COVID-19.

"Unair berkomitmen terhadap upaya mengatasi masalah virus ini. Sejauh ini, kami telah dan sedang lakukan penelitian virus yang melibatkan para peneliti Unair. Juga dengan rumah sakit yang terus melayani masyarakat," kata .

Lebih lanjut, kata Nasih, Unair merupakan Universitas yang memiliki reputasi tinggi dalam soal kesehatan.

"Jadi, Unair sangat total dalam hal ini. Sebagaimana diketahui untuk bidang kesehatan berdasarkan ranking dari THE, Unair termasuk 100 terbaik dunia," ujarnya.

Dalam keterangannya, Presiden Jokowi menyampaikan optimisme terkait dengan kemandirian bangsa Indonesia menghadapi COVID-19 dengan sejumlah produk riset dan inovasi. 

"Pandemik COVID-19, termasuk Hari Kebangkitan Nasional, menjadi salah satu momentum kebangkitan inovasi nasional. Kita harus mulai menanamkan kebanggaan terhadap pemanfaatan produk-produk dalam negeri," katanya.

Pada kesempatan itu, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro menyampaikan bahwa sejumlah perguruan tinggi negeri menjadi salah satu mitra kolaboratif dalam menemukan produk inovatif. Khususnya untuk menghadapi pandemik COVID-19. 

Beberapa di antaranya adalah Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Airlangga (Unair).

"Dalam pengertian produk inovasi itu, setidaknya memiliki dua nilai. Pertama adalah kebaruan. Dan yang kedua adalah nilai tambah (nilai kebermanfaatan)," ujarnya.

Kemenristek/BRIN juga menggandeng sejumlah kementerian lain serta badan dan lembaga. Di antaranya, Kementerian BUMN, Kemenetrian Kesehatan, Kementerian Perindustrian, dan kementerian lain. 

Termasuk Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia badan, serta badan dan lembaga lainnya.

"Dalam masa pandemik, Kemenristek/BRIN bersama dengan pihak terkait berhasil meluncurkan sembilan produk terkait dengan penanganan COVID-19," tuturnya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020