Perbaikan pipa utama PDAM yang jebol akibat terkena tiang pancang proyek pembangunan kampus II Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) di Gunung Anyar, Kota Surabaya, Jatim, Minggu (17/5), saat ini memasuki tahap penyambungan.
"Setelah kemarin kami menyiapkan sarana prasarana di lapangan untuk mendukung pengerjaan eksternal perbaikan pipa, maka rencananya aliran air hari ini akan dimatikan," kata Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Mujiaman Sukirno di Surabaya, Senin.
Menurut dia, langkah ini dilakukan untuk mempercepat proses penyambungan dan pengelasan pipa. Namun, lanjut dia, selama aliran air dimatikan, PDAM memastikan telah menyiapkan suplai air bersih kepada warga terdampak.
"Begitu rapi (pengerjaan eksternal) kita matikan (aliran air), kita lakukan pemasangan secepatnya. Ini belum kelihatan lukanya seperti apa, tapi saya asumsi kalau lukanya sama seperti dulu, Insya Allah besok sore selesai," kata Mujiaman.
Untuk mempercepat proses perbaikan, Mujiaman mengaku telah memilih metode cara kerja lain. Jika pada kasus sebelumnya, peralatan seperti alat berat dan para pekerja ditempatkan di titik yang sama, namun tidak untuk sekarang.
"Ada 50 personil yang kami kerahkan. Ada juga (operator alat berat) dari Dinas PU Bina Marga dan Pematusan, kemudian sub kontraktor. Untuk alat berat ekskavator ada 4 unit," katanya.
Menurutnya, pengerjaan pengelasan pipa baru bisa dimulai Senin ini karena Minggu (17/5) kemarin semburan air masih terlalu deras. Untuk itu, lanjut dia, pada tahap awal, pihaknya harus menyelesaikan pengerukan tanah radius 20 meter dari titik central untuk supporting penyambungan pipa.
"Begitu persiapannya selesai, air bisa dikuras lebih cepat sehingga kita bisa kerja. Kalau kemarin belum bisa kerja (penyambungan pipa) karena airnya sangat deras. Karena kalau ngelas, airnya harus berkurang," katanya.
Menurutnya, pipa yang jebol berdiameter 1.000 milimeter itu mampu mengalirkan 1 liter air per detik kepada 80 pelanggan. Sedangkan air yang terbuang saat ini sekitar 300 liter per detik, sementara lainnya masih tetap berjalan.
"Jadi sekitar 30 ribuan pelanggan saat ini yang terganggu. Sedangkan yang paling terdampak wilayah Gunung Anyar," katanya.
Namun demikian, Mujiaman memastikan, telah menyiapkan suplai air bersih kepada warga terdampak. Setidaknya ada 20 armada milik PDAM yang siap mendistribusikan air bersih kepada warga terdampak.
"Kami ada 20 armada dan dibantu juga dari pemkot. Titik sasaran utama adalah wilayah Gunung Anyar, Sukolilo dan Kenjeran," katanya.
PDAM Surya Sembada juga mengimbau kepada warga terdampak yang membutuhkan air tangki gratis agar mengumpulkan data pelanggan, alamat dan nomor telepon kepada RT atau RW setempat. Selanjutnya pihak RT atau RW dapat menghubungi layanan call center PDAM di nomor 0800-192-6666 (call center bebas pulsa), whatsapp center 081-2331-666 dan 081-133-306-666. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Setelah kemarin kami menyiapkan sarana prasarana di lapangan untuk mendukung pengerjaan eksternal perbaikan pipa, maka rencananya aliran air hari ini akan dimatikan," kata Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Mujiaman Sukirno di Surabaya, Senin.
Menurut dia, langkah ini dilakukan untuk mempercepat proses penyambungan dan pengelasan pipa. Namun, lanjut dia, selama aliran air dimatikan, PDAM memastikan telah menyiapkan suplai air bersih kepada warga terdampak.
"Begitu rapi (pengerjaan eksternal) kita matikan (aliran air), kita lakukan pemasangan secepatnya. Ini belum kelihatan lukanya seperti apa, tapi saya asumsi kalau lukanya sama seperti dulu, Insya Allah besok sore selesai," kata Mujiaman.
Untuk mempercepat proses perbaikan, Mujiaman mengaku telah memilih metode cara kerja lain. Jika pada kasus sebelumnya, peralatan seperti alat berat dan para pekerja ditempatkan di titik yang sama, namun tidak untuk sekarang.
"Ada 50 personil yang kami kerahkan. Ada juga (operator alat berat) dari Dinas PU Bina Marga dan Pematusan, kemudian sub kontraktor. Untuk alat berat ekskavator ada 4 unit," katanya.
Menurutnya, pengerjaan pengelasan pipa baru bisa dimulai Senin ini karena Minggu (17/5) kemarin semburan air masih terlalu deras. Untuk itu, lanjut dia, pada tahap awal, pihaknya harus menyelesaikan pengerukan tanah radius 20 meter dari titik central untuk supporting penyambungan pipa.
"Begitu persiapannya selesai, air bisa dikuras lebih cepat sehingga kita bisa kerja. Kalau kemarin belum bisa kerja (penyambungan pipa) karena airnya sangat deras. Karena kalau ngelas, airnya harus berkurang," katanya.
Menurutnya, pipa yang jebol berdiameter 1.000 milimeter itu mampu mengalirkan 1 liter air per detik kepada 80 pelanggan. Sedangkan air yang terbuang saat ini sekitar 300 liter per detik, sementara lainnya masih tetap berjalan.
"Jadi sekitar 30 ribuan pelanggan saat ini yang terganggu. Sedangkan yang paling terdampak wilayah Gunung Anyar," katanya.
Namun demikian, Mujiaman memastikan, telah menyiapkan suplai air bersih kepada warga terdampak. Setidaknya ada 20 armada milik PDAM yang siap mendistribusikan air bersih kepada warga terdampak.
"Kami ada 20 armada dan dibantu juga dari pemkot. Titik sasaran utama adalah wilayah Gunung Anyar, Sukolilo dan Kenjeran," katanya.
PDAM Surya Sembada juga mengimbau kepada warga terdampak yang membutuhkan air tangki gratis agar mengumpulkan data pelanggan, alamat dan nomor telepon kepada RT atau RW setempat. Selanjutnya pihak RT atau RW dapat menghubungi layanan call center PDAM di nomor 0800-192-6666 (call center bebas pulsa), whatsapp center 081-2331-666 dan 081-133-306-666. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020