Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan hingga Sabtu, terdapat tambahan 529 orang positif COVID-19 sehingga total 17.025 orang, sementara ada tambahan 108 pasien dinyatakan sembuh dan totalnya menjadi 3.911 pasien.
"Total 17.025 positif, 3.911 sembuh," kata Yuri dalam konferensi persnya di Graha BNPB Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan, untuk korban meninggal terdapat tambahan 13 orang sehingga totalnya menjadi 1.089 orang.
Sementara itu, orang dalam pengawasan (ODP) bertambah 6.530 sehingga menjadi 269.449, pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah 709 menjadi 35.069 dan total sudah melanda 34 provinsi di 386 kabupaten/kota di Indonesia.
Merujuk data tersebut, angka kesembuhan pasien positif COVID-19 kini mencapai hampir empat kali lipat. Dengan kata lain, rasio kesembuhan sangat tinggi.
Kendati begitu, Yuri mengingatkan masyarakat untuk disiplin terus menjaga kebersihan diri, menerapkan protokol kesehatan dan membatasi bepergian agar dapat memutus rantai penularan COVID-19.
"Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyebut virus tersebut tidak akan hilang dalam masa singkat. Ini akan menimpa kita sehingga harus mengubah perilaku kita di bumi yang terancam COVID-19. Ini cara kita berdamai bukan menyerah," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Total 17.025 positif, 3.911 sembuh," kata Yuri dalam konferensi persnya di Graha BNPB Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan, untuk korban meninggal terdapat tambahan 13 orang sehingga totalnya menjadi 1.089 orang.
Sementara itu, orang dalam pengawasan (ODP) bertambah 6.530 sehingga menjadi 269.449, pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah 709 menjadi 35.069 dan total sudah melanda 34 provinsi di 386 kabupaten/kota di Indonesia.
Merujuk data tersebut, angka kesembuhan pasien positif COVID-19 kini mencapai hampir empat kali lipat. Dengan kata lain, rasio kesembuhan sangat tinggi.
Kendati begitu, Yuri mengingatkan masyarakat untuk disiplin terus menjaga kebersihan diri, menerapkan protokol kesehatan dan membatasi bepergian agar dapat memutus rantai penularan COVID-19.
"Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyebut virus tersebut tidak akan hilang dalam masa singkat. Ini akan menimpa kita sehingga harus mengubah perilaku kita di bumi yang terancam COVID-19. Ini cara kita berdamai bukan menyerah," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020