Penurunan daya beli masyarakat yang cukup signifikan akibat pandemi COVID-19 menyebabkan deflasi pada bulan April  2020 di Kota Madiun, Jawa Timur, yang tercatat 0,19 persen.

"Menurunnya daya beli masyarakat selama masa pandemi corona dan penurunan indeks harga konsumen (IHK) pada sejumlah kelompok pengeluaran menyebabkan deflasi pada April 2020 di Kota Madiun," ujar Kasi Statistik Distribusi BPS Kota Madiun Ida Ayu Damayanti di Madiun, Selasa.

Sesuai data BPS setempat, deflasi terjadi karena ada penurunan indeks harga konsumen (IHK) pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar -1,31 persen dan kelompok transportasi sebesar -0,01 persen.

Beberapa komoditas pangan yang mengalami penurunan harga, di antaranya daging ayam ras, cabai merah, bawang putih, telur ayam ras, dan cabai rawit. Selain itu juga tiket kereta api dan transportasi lainnya.

Ia menilai penyebaran virus Corona turut memlengaruhi kondisi perekonomian di Kota Madiun. Hal itu patut diwaspadai, sebab jika tidak segera berakhir, dikhawatirkan deflasi akan semakin tinggi pada bulan berikutnya.

"Harapannya, pandemi ini segera berakhir sehingga, kondisi perekonomian di Kota Madiun dan Tanah Air secara keseluruhan bisa normal lagi," katanya.

Sesuai data, dari delapan kota IHK di Jawa Timur, empat kota mengalami inflasi dan empat kota mengalami deflasi pada April 2020. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,24 persen, diikuti oleh Kabupaten Sumenep inflasi sebesar 0,15 persen, Kota Kediri sebesar 0,08 persen, dan inflasi terendah terjadi di Kota Probolinggo sebesar 0,05 persen.

Kota Malang mengalami deflasi sebesar 0,12 persen, diikuti oleh Kabupaten Jember deflasi sebesar 0,13 persen, Kota Surabaya deflasi sebesar 0,16 persen, dan deflasi terendah terjadi di Kota Madiun sebesar 0,19 persen. (*)
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020