Puskesmas Kota Wilayah Selatan di Kelurahan Ngronggo, Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan rapid test yang kedua kali, pada 10 warga kota ini, yang ada kontak erat dengan salah satu pasien positif COVID-19 asal Kabupaten Kediri.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kediri dr Fauzan Adhima mengemukakan rapid test tersebut dilakukan untuk kedua kalinya setelah yang pertama hasilnya negatif semua.
"Sesuai dengan protokol tracing, begitu ada pasien yang positif konfirmasi, akan dilakukan tracing terhadap kontak erat," kata dr. Fauzan Adhima di Kediri, Sabtu.
Rapid test tersebut dilakukan di halaman Puskesmas dengan empat orang petugas yang mengenakan alat pelindung diri (APD) secara lengkap. Warga yang tercatat dari hasil tracing tersebut melakukan uji cepat untuk memastikan apakah kontak erat tersebut tertular atau tidak.
Secara keseluruhan, hasil uji cepat pertama pada sepuluh warga Kota Kediri tersebut hasilnya negatif. Selain itu, warga tersebut juga dalam kondisi sehat. Uji cepat kedua dilakukan guna memastikan tentang kondisi kesehatannya.
"Apabila rapid test negatif, maka diulang pada 7-10 hari kemudian. Kalau hasilnya tetap negatif berarti kontak erat tersebut betul-betul aman dari penularan COVID-19," ujar dr Fauzan.
Ia menambahkan, apabila ternyata hasil uji cepat tersebut positif, akan dilanjutkan dengan tes swab.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kota Wilayah Selatan drg Raya Mulyasari mengatakan bahwa pasien kontak erat tersebut telah melakukan isolasi diri di rumah sejak diketahui pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19 dari Kabupaten Kediri.
Isolasi mandiri dilakukan minimal 14 hari setelah uji cepat pertama dilakukan sampai betul-betul aman. Mereka juga diminta untuk jaga jarak dengan anggota keluarga lainnya, meminimalisasi hal yang tidak diinginkan.
"Kesepuluh warga ini melakukan isolasi mandiri di rumah. Harusnya, jika isolasi mandiri, harus melakukan jarak aman dengan penghuni rumah," kata drg Raya.
Untuk jarak aman, lanjut dia, minimal 1 meter dan yang bersangkutan harus selalu menggunakan masker. Dengan adanya kedisiplinan warga yang termasuk kontak erat dengan pasien yang terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona ini diharapkan bisa dijalankan sebaik-baiknya guna memutus rantai penularan COVID-19.
Di Kota Kediri, data COVID-19 per Sabtu (9/5) untuk orang dalam pemantauan (ODP) 282, pasien dalam pengawasan (PDP) 19, dan yang terkonfirmasi positif ada 10, dimana satu masih dirawat, tiga dipantau, dan enam lainnya dinyatakan telah sembuh.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kediri dr Fauzan Adhima mengemukakan rapid test tersebut dilakukan untuk kedua kalinya setelah yang pertama hasilnya negatif semua.
"Sesuai dengan protokol tracing, begitu ada pasien yang positif konfirmasi, akan dilakukan tracing terhadap kontak erat," kata dr. Fauzan Adhima di Kediri, Sabtu.
Rapid test tersebut dilakukan di halaman Puskesmas dengan empat orang petugas yang mengenakan alat pelindung diri (APD) secara lengkap. Warga yang tercatat dari hasil tracing tersebut melakukan uji cepat untuk memastikan apakah kontak erat tersebut tertular atau tidak.
Secara keseluruhan, hasil uji cepat pertama pada sepuluh warga Kota Kediri tersebut hasilnya negatif. Selain itu, warga tersebut juga dalam kondisi sehat. Uji cepat kedua dilakukan guna memastikan tentang kondisi kesehatannya.
"Apabila rapid test negatif, maka diulang pada 7-10 hari kemudian. Kalau hasilnya tetap negatif berarti kontak erat tersebut betul-betul aman dari penularan COVID-19," ujar dr Fauzan.
Ia menambahkan, apabila ternyata hasil uji cepat tersebut positif, akan dilanjutkan dengan tes swab.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kota Wilayah Selatan drg Raya Mulyasari mengatakan bahwa pasien kontak erat tersebut telah melakukan isolasi diri di rumah sejak diketahui pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19 dari Kabupaten Kediri.
Isolasi mandiri dilakukan minimal 14 hari setelah uji cepat pertama dilakukan sampai betul-betul aman. Mereka juga diminta untuk jaga jarak dengan anggota keluarga lainnya, meminimalisasi hal yang tidak diinginkan.
"Kesepuluh warga ini melakukan isolasi mandiri di rumah. Harusnya, jika isolasi mandiri, harus melakukan jarak aman dengan penghuni rumah," kata drg Raya.
Untuk jarak aman, lanjut dia, minimal 1 meter dan yang bersangkutan harus selalu menggunakan masker. Dengan adanya kedisiplinan warga yang termasuk kontak erat dengan pasien yang terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona ini diharapkan bisa dijalankan sebaik-baiknya guna memutus rantai penularan COVID-19.
Di Kota Kediri, data COVID-19 per Sabtu (9/5) untuk orang dalam pemantauan (ODP) 282, pasien dalam pengawasan (PDP) 19, dan yang terkonfirmasi positif ada 10, dimana satu masih dirawat, tiga dipantau, dan enam lainnya dinyatakan telah sembuh.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020