Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak semua kalangan kompak dan bergotong royong dalam penanganan COVID-19, utamanya di jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menjadi ujung tombak pemerintah dalam menjalankan berbagai program penanggulangan wabah virus itu.
"Alhamdulillah, selama beberapa bulan kami bekerja bersama dalam menghadapi COVID-19, OPD Banyuwangi masih terus kompak. Ini penting, karena jika tidak kompak, maka apapun upaya yang kita lakukan bakal sulit mencapai hasil maksimal," kata Bupati Anas di Banyuwangi, Rabu.
Kekompakan tersebut, lanjut Anas, tercermin dalam realokasi anggaran masing-masing OPD dalam rangka penanganan wabah, dan semua berjalan lancar, tanpa timbul gejolak yang berarti.
"Di daerah lain, tak sedikit terjadi polemik di internalnya terkait realokasi anggaran hanya karena ego sektoral di masing-masing dinasnya. Alhamdulillah di Banyuwangi berjalan lancar, proses realokasi berjalan sesuai skenario. Hasilnya, Banyuwangi masuk daerah yang tidak dikenakan sanksi penundaan transfer dana dari pusat karena melakukan proses realokasi dan refocusing anggaran dengan baik," kata Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) itu.
Bentuk kekompakan lainnya, katanya, semua OPD ditekankan wajib mengetahui perkembangan tentang COVID-19. Baik yang berkaitan dengan upaya medis maupun jaring pengaman sosial yang diprogramkan oleh pemkab dan Gugus Tugas COVID-19 Banyuwangi.
"Jangan sampai ada anggapan kalau soal virus ini hanya urusannya Dinas Kesehatan. Tapi, ini urusan kita semua. Maka, kita harus ikut memperhatikannya. Jika ada warga yang bertanya secara langsung maupun lewat media sosial, semuanya (OPD) harus aktif untuk memberi jawaban. Edukasi masyarakat tentang berbagai kebijakan yang sedang kami ambil," tuturnya.
Bupati Anas mencontohkan, pembagian tugas penanganan COVID-19 di antara OPD, seperti Dinas Pemuda dan Olahraga serta Dinas Lingkungan Hidup menjadi penanggung jawab dan koordinator pos karantina di GOR Tawangalun Banyuwangi, dan Dinas Perpustakaan juga diminta tenaganya untuk membantu Dinas Perhubungan di pos pantau Pelabuhan Ketapang.
"Setiap dinas yang berkaitan langsung dengan warga terdampak, kami minta juga memfasilitasi warga yang terdampak COVID-19 untuk mendaftar Kartu Pra-Kerja. OPD yang agak longgar tenaganya saat pandemik ini kami minta membantu OPD lainnya. Ini bentuk sinergitas kami semua," paparnya.
Selain itu, Azwar Anas juga telah meminta semua Kepala OPD yang tak berkaitan langsung dalam penanganan COVID-19 ini, agar memanfaatkan kelonggaran jam kerja untuk meningkatkan kapasitas diri.
"Kerja dari rumah bukan berarti malas-malasan. Tapi, manfaatkan untuk belajar. Jika biasanya tak sempat baca buku, ini saatnya untuk mengkhatamkan banyak buku," ujar Anas. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Alhamdulillah, selama beberapa bulan kami bekerja bersama dalam menghadapi COVID-19, OPD Banyuwangi masih terus kompak. Ini penting, karena jika tidak kompak, maka apapun upaya yang kita lakukan bakal sulit mencapai hasil maksimal," kata Bupati Anas di Banyuwangi, Rabu.
Kekompakan tersebut, lanjut Anas, tercermin dalam realokasi anggaran masing-masing OPD dalam rangka penanganan wabah, dan semua berjalan lancar, tanpa timbul gejolak yang berarti.
"Di daerah lain, tak sedikit terjadi polemik di internalnya terkait realokasi anggaran hanya karena ego sektoral di masing-masing dinasnya. Alhamdulillah di Banyuwangi berjalan lancar, proses realokasi berjalan sesuai skenario. Hasilnya, Banyuwangi masuk daerah yang tidak dikenakan sanksi penundaan transfer dana dari pusat karena melakukan proses realokasi dan refocusing anggaran dengan baik," kata Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) itu.
Bentuk kekompakan lainnya, katanya, semua OPD ditekankan wajib mengetahui perkembangan tentang COVID-19. Baik yang berkaitan dengan upaya medis maupun jaring pengaman sosial yang diprogramkan oleh pemkab dan Gugus Tugas COVID-19 Banyuwangi.
"Jangan sampai ada anggapan kalau soal virus ini hanya urusannya Dinas Kesehatan. Tapi, ini urusan kita semua. Maka, kita harus ikut memperhatikannya. Jika ada warga yang bertanya secara langsung maupun lewat media sosial, semuanya (OPD) harus aktif untuk memberi jawaban. Edukasi masyarakat tentang berbagai kebijakan yang sedang kami ambil," tuturnya.
Bupati Anas mencontohkan, pembagian tugas penanganan COVID-19 di antara OPD, seperti Dinas Pemuda dan Olahraga serta Dinas Lingkungan Hidup menjadi penanggung jawab dan koordinator pos karantina di GOR Tawangalun Banyuwangi, dan Dinas Perpustakaan juga diminta tenaganya untuk membantu Dinas Perhubungan di pos pantau Pelabuhan Ketapang.
"Setiap dinas yang berkaitan langsung dengan warga terdampak, kami minta juga memfasilitasi warga yang terdampak COVID-19 untuk mendaftar Kartu Pra-Kerja. OPD yang agak longgar tenaganya saat pandemik ini kami minta membantu OPD lainnya. Ini bentuk sinergitas kami semua," paparnya.
Selain itu, Azwar Anas juga telah meminta semua Kepala OPD yang tak berkaitan langsung dalam penanganan COVID-19 ini, agar memanfaatkan kelonggaran jam kerja untuk meningkatkan kapasitas diri.
"Kerja dari rumah bukan berarti malas-malasan. Tapi, manfaatkan untuk belajar. Jika biasanya tak sempat baca buku, ini saatnya untuk mengkhatamkan banyak buku," ujar Anas. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020