Pasar Jojoran I di Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur, ditutup selama 14 hari mulai 5 hingga 18 Mei 2020, setelah ada pedagang di pasar setempat yang meninggal dunia karena positif terpapar virus corona baru atau COVID-19.
"Iya ditutup. Lebih cepat lebih baik," kata Camat Gubeng Suprayitno dihubungi ANTARA di Surabaya, Jawa Timur, Minggu.
Baca juga: Dua pedagang positif COVID-19, Pasar Kupang Gunung Surabaya ditutup
Pihak Kecamatan Gubeng juga telah mengeluarkan surat Nomor 800/413/436.9.8/2019 perihal Penutupan Sementara Pasar Jojoran yang ditujukan kepada pengelola Pasar Jojoran I.
Keluarnya surat tersebut menindaklanjuti surat dari Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Mojo dan hasil pemantauan di lapangan, bahwa masyarakat sekitar Pasar Jojoran I resah setelah ada pedagang pasar yang meninggal dunia karena COVID-19.
Baca juga: Kesadaran mematuhi protokol kesehatan di pasar tradisional Surabaya masih rendah
Berkaitan dengan itu, lanjut Suprayitno, pihaknya meminta pengelola Pasar Jojoran I untuk menutup sementara operasional pasar tersebut pada 5-18 Mei 2020 guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Kami berharap semua pedagang di Pasar Jojoran I mematuhi kebijakan itu," tegasnya.
Baca juga: Kepolisian terapkan isolasi terbatas di kawasan Gresik PPI Surabaya
Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Pemkot Surabaya Agus Hebi Djuniantoro sebelumnya juga membenarkan, selain Pasar Kupang Gunung yang ditutup pada 3-15 Mei 2020 karena ada dua pedagang yang positif COVID-19, juga ada pasar lainnya yang segera ditutup.
"Kami dapat info katanya ada pedagang di pasar lain yang positif, tetapi kita masih koordinasi dengan dinas kesehatan," katanya.
Baca juga: Ada temuan 26 kasus COVID-19, Pasar Gresik PPI Surabaya ditutup
Menurut Hebi, jika ada informasi pedagang pasar tradisional di Surabaya yang positif COVID-19, maka pihaknya akan menutup segera pasar tersebut.
Hal itu dilakukan agar tidak ada klaster baru virus corona, seperti yang terjadi di Pasar Gresik PPI di Jalan Jepara, Surabaya, yang penyebaran COVID-19 begitu cepat. Bahkan dalam sehari ada puluhan kasus positif di lingkungan pasar tersebut.
Sebelum Pasar Jojiran, sudah ada empat pasar yang ditutup setelah ditemukan pedagang terpapar COVID-19, yakni Pasar Kapasan, Pusat Grosir Surabaya (PGS), Pasar Gresik PPI, dan Pasar Kupang Gunung.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Iya ditutup. Lebih cepat lebih baik," kata Camat Gubeng Suprayitno dihubungi ANTARA di Surabaya, Jawa Timur, Minggu.
Baca juga: Dua pedagang positif COVID-19, Pasar Kupang Gunung Surabaya ditutup
Pihak Kecamatan Gubeng juga telah mengeluarkan surat Nomor 800/413/436.9.8/2019 perihal Penutupan Sementara Pasar Jojoran yang ditujukan kepada pengelola Pasar Jojoran I.
Keluarnya surat tersebut menindaklanjuti surat dari Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Mojo dan hasil pemantauan di lapangan, bahwa masyarakat sekitar Pasar Jojoran I resah setelah ada pedagang pasar yang meninggal dunia karena COVID-19.
Baca juga: Kesadaran mematuhi protokol kesehatan di pasar tradisional Surabaya masih rendah
Berkaitan dengan itu, lanjut Suprayitno, pihaknya meminta pengelola Pasar Jojoran I untuk menutup sementara operasional pasar tersebut pada 5-18 Mei 2020 guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Kami berharap semua pedagang di Pasar Jojoran I mematuhi kebijakan itu," tegasnya.
Baca juga: Kepolisian terapkan isolasi terbatas di kawasan Gresik PPI Surabaya
Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Pemkot Surabaya Agus Hebi Djuniantoro sebelumnya juga membenarkan, selain Pasar Kupang Gunung yang ditutup pada 3-15 Mei 2020 karena ada dua pedagang yang positif COVID-19, juga ada pasar lainnya yang segera ditutup.
"Kami dapat info katanya ada pedagang di pasar lain yang positif, tetapi kita masih koordinasi dengan dinas kesehatan," katanya.
Baca juga: Ada temuan 26 kasus COVID-19, Pasar Gresik PPI Surabaya ditutup
Menurut Hebi, jika ada informasi pedagang pasar tradisional di Surabaya yang positif COVID-19, maka pihaknya akan menutup segera pasar tersebut.
Hal itu dilakukan agar tidak ada klaster baru virus corona, seperti yang terjadi di Pasar Gresik PPI di Jalan Jepara, Surabaya, yang penyebaran COVID-19 begitu cepat. Bahkan dalam sehari ada puluhan kasus positif di lingkungan pasar tersebut.
Sebelum Pasar Jojiran, sudah ada empat pasar yang ditutup setelah ditemukan pedagang terpapar COVID-19, yakni Pasar Kapasan, Pusat Grosir Surabaya (PGS), Pasar Gresik PPI, dan Pasar Kupang Gunung.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020