Pasar Kupang Gunung di Jalan Putat Jaya, Kota Surabaya, Jawa Timur, ditutup sementara mulai Sabtu ini hingga 14 hari ke depan, menyusul adanya temuan dua pedagang di pasar setempat yang positif terpapar virus corona atau COVID-19.

"Jadi, ada dua pedagang yang positif COVID-19. Satu pedagang telah meninggal dunia dan satu pedagang lainnya masih menjalani perawatan medis," kata Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro saat dihubungi ANTARA di Surabaya.

Menurut dia, ada dua pasar yang ditutup, yakni Pasar Kupang Gunung yang dikelola Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya dan pasar tumpah yang dikelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Putat Jaya. Total ada sekitar 600 pedagang di Pasar Kupang Gunung.

"Dua pasar itu ditutup karena mereka (pedagang) telah berinteraksi dengan pihak luar. Jadi, selama 14 hari tidak boleh ada aktivitas di dua pasar itu," ujarnya.

Hebi menjelaskan, pihaknya cepat mengambil tindakan agar tidak terjadi klaster baru penuluran virus corona, seperti yang terjadi di Pasar Gresik PPI di Jalan Jepara, dengan penyebaran COVID-19 begitu cepat. Bahkan dalam sehari ada temuan puluhan kasus di pasar tersebut.  

"Lebih baik kita mencegah agar penularan itu tidak kemana-mana," katanya.

Selama ini, lanjut dia, pihaknya sudah menerapkan protokol kesehatan pada semua pasar tradisional di Surabaya, mulai dari membiasakan inbauan mencuci tangan, memberi masker, menggunakan cairan pembersih tangan hingga mengecek suhu badan.

"Tetapi masalahnya, pembeli dan pedagang malas memaksi masker. Baru dipakai sebentar sudah dilepas," katanya.

Hingga saat ini, sudah ada empat pasar di Surabaya yang pernah dan sedang ditutup akibat pedagangnya terpapar COVID-19, yakni Pasar Kapasan, Pusat Grosir Surabaya (PGS), Pasar Gresik PPI, dan Pasar Kupang Gunung.

"Kalau ada info pedagang yang positif, ya, pasar akan ditutup. Kami dapat info lagi katanya ada pedagang di pasar Surabaya yang positif, tetapi kita masih koordinasi dengan dinas kesehatan," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti saat meninjau langsung Pasar Kupang Gunung mengatakan bahwa protokol kesehatan bagi pedagang dan pembeli di semua pasar tradisional harus diperketat.

"Saya berharap protokol COVID-19 di pasar agar terus disosialisasikan ke masyarakat.  Wajib masker harus dijalankan," katanya.  

Ia berharap agar pedagang yang sudah melakukan rapid test dan hasilnya dinyatakan positif bisa segera dilakukan tes swab agar segera ada kepastian. 

"Jika hasil swab negatif, pasar bisa segera dibuka tanpa menunggu 14 hari. Tapi, jika buka lagi, protokol COVID-19 di pasar agar benar-benar dijalankan," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020