Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) Iman Ramdhan dan Putri Widia Ningrum membuat kotak sterilisasi uang secara otomatis memanfaatkan sinar ultraviolet (UV) bernama "Box COVID-19".
Iman Ramdhan ditemui di kampus setempat, Jumat mengatakan dibuatnya kotak sterilisasi tersebut karena uang dianggap menjadi media paling rentan penularan virus corona.
"Untuk meminimkan paparan bakteri, kami memakai sensor ultrasonik di kedua sisi boks. Sensor ini mendeteksi gerakan tangan dan otomatis akan mengirimkan sinyal agar pintu boks terbuka," ujar mahasiswa jurusan Teknik Elektro itu.
Untuk membuka dan menutup pintu boks, Iman memanfaatkan sensor servo sehingga tidak membutuhkan tombol tambahan.
"Saat uang masuk dan pintu menutup, secara otomatis sinar UV akan menyala selama 15 detik. Setelah 15 detik pintu juga akan keluar otomatis," kata dia.
Sementara itu, Putri Widia Ningrum mengatakan, lamanya penyinaran sinar UV menjadi waktu ideal untuk menghilangkan mikroorganisme atau bakteri dari permukaan uang.
"Uang yang kami sinari di lima detik,10 detik dan 15 detik kami uji dengan mengeceknya melalui mikroskop. Di 15 detik semua bakteri dan mikroorganisme sudah hilang," tutur mahasiswa jurusan Teknik Laboratorium Medik itu.
Sedangkan dalam satu waktu pensterilan uang, Putri mengungkapkan maksimal bisa mensterilkan 10 lembar uang. Pasalnya jika terlalu banyak tumpukan uang dikhawatirkan tidak akan maksimal saat menghilangkan bakteri.
"Produk ini diharapkan bisa membantu masyarakat khususnya pedagang dan pemilik warung agar tetap melakukan transaksi tanpa harus tertular virus corona", katanya.
Sementara itu Rektor UMS, Dr Sukadiono mendukung hadirnya alat inovasi yang dibuat oleh mahasiswanya.
Di tengah kasus COVID-19 semakin tinggi dan skala penyebaran virus yang semakin meluas, dia berharap alat ini menjadi salah satu solusi untuk menekan laju penyebaran virus di tengah masyarakat
"Produk COVID-19 ini merupakan wujud kontribusi UMS sebagai perguruan tinggi untuk memerangi virus corona" ujar Suko, sapaan akrabnya.
Suko berharap, hadirnya Box COVID-19 ini berkontribusi dalam mengurangi kasus corona, dan mencegah penyebaran virus di masyarakat.
Rencananya, pihak kampus akan memproduksi banyak boks ini dan dibagikan kepada pemilik warung nasi dan toko kelontong agar digunakan dalam transaksi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Iman Ramdhan ditemui di kampus setempat, Jumat mengatakan dibuatnya kotak sterilisasi tersebut karena uang dianggap menjadi media paling rentan penularan virus corona.
"Untuk meminimkan paparan bakteri, kami memakai sensor ultrasonik di kedua sisi boks. Sensor ini mendeteksi gerakan tangan dan otomatis akan mengirimkan sinyal agar pintu boks terbuka," ujar mahasiswa jurusan Teknik Elektro itu.
Untuk membuka dan menutup pintu boks, Iman memanfaatkan sensor servo sehingga tidak membutuhkan tombol tambahan.
"Saat uang masuk dan pintu menutup, secara otomatis sinar UV akan menyala selama 15 detik. Setelah 15 detik pintu juga akan keluar otomatis," kata dia.
Sementara itu, Putri Widia Ningrum mengatakan, lamanya penyinaran sinar UV menjadi waktu ideal untuk menghilangkan mikroorganisme atau bakteri dari permukaan uang.
"Uang yang kami sinari di lima detik,10 detik dan 15 detik kami uji dengan mengeceknya melalui mikroskop. Di 15 detik semua bakteri dan mikroorganisme sudah hilang," tutur mahasiswa jurusan Teknik Laboratorium Medik itu.
Sedangkan dalam satu waktu pensterilan uang, Putri mengungkapkan maksimal bisa mensterilkan 10 lembar uang. Pasalnya jika terlalu banyak tumpukan uang dikhawatirkan tidak akan maksimal saat menghilangkan bakteri.
"Produk ini diharapkan bisa membantu masyarakat khususnya pedagang dan pemilik warung agar tetap melakukan transaksi tanpa harus tertular virus corona", katanya.
Sementara itu Rektor UMS, Dr Sukadiono mendukung hadirnya alat inovasi yang dibuat oleh mahasiswanya.
Di tengah kasus COVID-19 semakin tinggi dan skala penyebaran virus yang semakin meluas, dia berharap alat ini menjadi salah satu solusi untuk menekan laju penyebaran virus di tengah masyarakat
"Produk COVID-19 ini merupakan wujud kontribusi UMS sebagai perguruan tinggi untuk memerangi virus corona" ujar Suko, sapaan akrabnya.
Suko berharap, hadirnya Box COVID-19 ini berkontribusi dalam mengurangi kasus corona, dan mencegah penyebaran virus di masyarakat.
Rencananya, pihak kampus akan memproduksi banyak boks ini dan dibagikan kepada pemilik warung nasi dan toko kelontong agar digunakan dalam transaksi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020