Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengucapkan selamat Hari Buruh bagi seluruh pekerja di wilayah setempat dan berharap mereka bersabar di tengah pandemik COVID-19.

"Selamat kepada semua buruh, khususnya di Jatim. Semoga diberi kesabaran meski tahun ini diselimuti keprihatinan mendalam," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Jumat.

Situasi darurat COVID-19, kata dia, mengakibatkan tidak sedikit pelaku usaha yang merugi dan gulung tikar sehingga berimbas pada buruh.

Menuruf dia, tak ada yang menginginkan ini terjadi, sebab semua di luar kuasa sebagai manusia yang tak hanya berimbas pada buruh, tapi termasuk pelaku usaha.

Berdasarkan catatan Pemprov Jatim, jumlah pekerja yang dirumahkan mencapai 32.365 orang dari 555 perusahaan, dengan sebagian besar melanda sektor perhotelan serta pariwisata.

Selain itu, kata Khofifah, pandemik COVID-19 juga berdampak terhadap sektor-sektor lain yang menyebabkan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK), yang hingga akhir April 2020 tercatat 5.348 pekerja dari 210 perusahaan di Jatim.

Tidak hanya itu, para pekerja migran Indonesia asal Jatim juga ikut terimbas dampak COVID-19 ini, yakni total ada 1.895 orang yang pulang akibat habis masa kontrak.

Data lainnya, sebanyak 386 orang lainnya dipulangkan paksa atau dideportasi dari negara tujuan pekerja, kemudian juga menyebabkan 4.801 calon pekerja migran yang seharusnya berangkat ke luar negeri untuk bekerja, namun negara penerima menolak kehadiran mereka.

"Ini tahun yang berat dan tidak banyak yang bisa dilakukan. Sekali lagi, saya meminta para buruh untuk bersabar dan menunggu hingga situasi kembali normal," ucapnya.

Khofifah mengatakan pemerintah pusat dan Pemprov Jatim sedang berupaya maksimal mengatasi persoalan ini, salah satunya dengan meluncurkan kartu prakerja sebagai jaring pengaman sosial.

"Dukungan yang diberikan Pemprov Jatim berupa pendirian help desk mempermudah akses pekerja terhadap kartu prakerja," katanya.

Sementara itu, pada peringatan Hari Buruh kali ini, Khofifah mendorong kepada para pengusaha yang masih menjalankan aktivitas produksi untuk tetap melindungi pekerja sesuai protokol kesehatan, meliburkan pekerja atau bekerja dari rumah.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu berharap ketika wabah mereda, pelaku usaha dapat bangkit dan memanggil para pekerjanya kembali.

"Kepada komponen pekerja, pengusaha, hingga Apindo, diharapkan selalu bekerja sama dan tetap berdoa agar badai COVID-19 ini segera berlalu dan ekonomi dapat pulih," tuturnya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020