Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus melakukan upaya untuk menangani dampak pandemi Coronavirus melalui jaring pengaman sosial, termasuk ibu hamil dan menyusui memperoleh paket nutrisi.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, paket nutrisi bagi ibu hamil dan menyusui merupakan salah satu dari delapan skema jaring pengaman sosial untuk warga, mulai dari paket sembako keluarga miskin, bantuan penyandang disabilitas, bantuan pekerja seni dan pelaku pariwisata, hingga insentif untuk santri dan mahasiswa.

"Selama ini, program bantuan hanya difokuskan dalam bentuk sembako. Padahal, kebutuhan warga tidak hanya sembako, namun ada juga yang memerlukan paket nutrisi, seperti bagi ibu hamil dan menyusui," kata Bupati Anas di Banyuwangi, Rabu.

Oleh karena itu, Azwar Anas membuat program khusus dalam rangka penanganan COVID-19 dengan meluncurkan paket nutrisi bagi ibu hamil dan menyusui.

"Jangan sampai karena ekonomi keluarga menurun, nutrisi bagi janin dan bayi terlantar. Mereka adalah generasi masa depan yang harus dipastikan nutrisinya," ujar Anas.

Katanya, paket nutrisi ibu hamil dan menyusui menyasar 5.425 orang se-Kabupaten Banyuwangi. "Kapan hari ada yang mengeluh tidak bisa beli susu, padahal istrinya sedang hamil dan butuh asupan gizi yang baik, semoga dengan program ini bisa membantu," ucapnya.

Bupati Anas menyebutkan, untuk memberi nutrisi 5.425 ibu hamil dan menyusui selama dua bulan ke depan (untuk bulan Mei dan Juni), telah dianggarkan lebih dari Rp1,6 miliar.

"Kami akan lihat perkembangan pandemi COVID-19 untuk meneruskan program ini," kata Azwar Anas.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Banyuwangi, Lukman Hakim mengemukakan bahwa paket nutrisi bagi setiap ibu hamil dan menyusui dialokasikan Rp150.000 per bulan, atau setiap ibu hamil dan menyusui menerima Rp300.000 dalam bentuk paket nutrisi untuk kebutuhan dua bulan.

"Paket nutrisi ini terutama susu di dalamnya, rekomendasinya dari puskesmas dan Dinas Kesehatan, karena kebutuhan setiap ibu hamil dan menyusui kan berbeda," katanya.

Menurut ia, proses pendataan sudah rampung di sistem Smart Kampung,  sistem yang dikembangkan Pemkab Banyuwangi untuk digitalisasi pelayanan publik hingga ke tingkat desa.

"Data sudah lengkap per desa per kecamatan, sudah 'by name by address'. Kami akan realisasikan pertengahan Mei 2020. Distribusi paket nutrisi melalui kecamatan, yang kemudian dikoordinasikan ke desa, kelurahan dan dibantu puskesmas," paparnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020