Pemerintah Kota Malang mendistribusikan 1.825 Kartu Bantuan Sosial bagi warga Kota Malang, Jawa Timur, khususnya bagi para pekerja di sektor informal, yang terdampak wabah virus corona penyebab COVID-19.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa sebanyak 1.825 Kartu Bantuan Sosial tersebut terbagi dari bantuan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebanyak 1.431 kartu, dan 394 kartu berdasarkan pendataan dari Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Malang.

"Bantuan ini berdasarkan input dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, yang meliputi pedagang kaki lima di sekolah, dan dari para pegiat seni," kata Sutiaji, di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu.

Sutiaji menjelaskan, sementara berdasarkan data input Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Malang, bantuan tersebut diberikan kepada pedagang kaki lima Nightmarket Kota Malang, dan Pasar Tugu.

Sutiaji menambahkan, bantuan tersebut bisa dicairkan mulai Rabu (29/4). Bantuan tersebut masing-masing diberikan sebesar Rp300 ribu kepada penerima manfaat melalui Kartu Bantuan Sosial.

Selain mendistribusikan Kartu Bantuan Sosial itu, Korpri Kota Malang juga membagikan sebanyak 350 paket bantuan, yang didistribusikan ke lima kecamatan di wilayah Kota Malang. Paket bantuan itu berupa bahan pokok, dan masker untuk warga Kota Malang.

Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Malang yang juga merupakan Ketua Dewan Pengurus Korpri Kota Malang, Wasto, mengatakan bahwa bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian Korpri Kota Malang di tengah pandemi COVID-19.

"Di Korpri ada uang kas, kami ambil senilai Rp35 juta, dalam rangka untuk peduli COVID-19. Dari warga Korpri Kota Malang, ada 350 paket bantuan," kata Wasto.

Tercatat, Kota Malang menerima bantuan akibat dampak COVID-19 mencapai 60 ribu paket bantuan. Dari total tersebut, sebanyak 41 ribu paket bantuan berasal dari pemerintah pusat, dan sisanya dari Pemerintah Kota Malang.

Di Kota Malang, terdapat 16 kasus positif virus yang telah menjangkiti 213 negara atau kawasan tersebut. Dari 16 pasien positif COVID-19 di Kota Malang itu, sebanyak delapan orang telah sembuh, dan sisanya masih menjalani perawatan.

Data lainnya, sebanyak 1.921 orang masuk kategori Orang Dengan Risiko (ODR), 182 berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG), 188 orang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan sebanyak 85 orang merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020