Universitas Kristen Petra Surabaya mendonasikan sebanyak 25.600 masker KN95 yang didatangkan dari China kepada 30 rumah sakit yang ada di Indonesia untuk penanganan COVID-19.

Rektor UK Petra Prof Dr Djwantoro Hardjito di sela donasi di kampus setempat, Selasa, mengatakan donasi puluhan ribu masker tersebut merupakan kerja sama Yayasan Indonesia Sejahtera Barokah (YISB) yang didukung UBS Gold dan para donatur lainnya.

"Masker ini termasuk barang dengan kualitas yang tinggi, biasa digunakan untuk laboratorium, ruang isolasi, ICU, dan sebagainya. Kami berharap donasi ini dapat membantu rekan-rekan tenaga medis yang bekerja di baris paling depan," katanya.

Rencananya, sebanyak 25.600 unit masker KN95 ini akan segera didistribusikan kepada 30 rumah sakit umum dan swasta di berbagai wilayah di Indonesia yang ditunjuk sebagai rumah sakit utama penanganan pasien COVID-19. 

"Kami akan mendistribusikan secara bertahap pada rumah sakit yang membutuhkan, donasi ini juga akan datang dalam beberapa tahap. Rumah sakit yang diberi donasi juga tidak terbatas hanya 30 rumah sakit ini, dengan berjalannya waktu, tidak menutup kemungkinan akan bertambah," ujar Prof Djwantoro. 

Dijelaskannya, kegunaan masker KN95 tidak jauh berbeda dibanding N95, yakni mampu menyaring hingga 95 persen partikel kecil di udara. Jika masker N95 menggunakan standar Amerika Serikat, maka masket KN95 standar China. 

"Penampilan keduanya hampir sama, hanya saja terdapat sedikit perbedaan dalam hal spesifikasi. Saat ini, Center of Disease Control and Prevention (CDC) sudah menetapkan masker KN95 sebagai alternatif ketika N95 tidak lagi tersedia untuk tenaga medis," ucapnya.

Sementara itu,  Ketua Yayasan Indonesia Sejahtera Barokah (YISB) Yasin Wijaya, menambahkan dalam waktu dekat pihaknya juga akan mendatangkan alat pelindung diri (APD) berkualitas top grade untuk ruang ICU. 

APD tersebut berupa pakaian pelindung diri atau baju hazmat yang bisa digunakan tenaga medis di ruangan ICU.  

Sebelumnya, UK Petra juga telah menyalurkan bantuan donasi berupa 5.350 rapid test kit ke 15 rumah sakit dan delapan puskesmas atau poliklinik di tujuh kota di Jawa Timur, yaitu Surabaya, Mojokerto, Kediri, Bangkalan, Madiun, Ngawi, dan Malang. 

Pemeriksaan menggunakan rapid test difokuskan pasa dua hal yaitu untuk para tenaga medis atau paramedis serta untuk masyarakat yang memerlukan.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020