Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menginstruksikan kepada para lurah untuk mendata seluruh warga yang terdampak pandemik COVID-19 agar diusulkan mendapatkan bantuan bahan pokok dan uang melalui Kartu Sahabat (Santunan Hadapi Bencana Tunai).

"Kami sudah mulai menyalurkan 23.840 bantuan berupa uang Rp200 ribu dan beras 10 kilogram per keluarga, itu warga di luar database terpadu PKH dan BLT," katanya di Kediri, Senin.

Ia mengatakan, cakupan penerima bantuan juga lebih diperluas lagi. 

"Jika kami kemarin membuat 13 kategori pekerjaan yang bisa mendapatkan bantuan, sekarang semua warga Kota Kediri yang kehilangan pendapatan bulanan karena terdampak COVID-19 semua akan kami bantu," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.

Ia juga meminta warga yang belum menerima bantuan datang ke kantor kelurahan. Nantinya data mereka akan dicatat terlebih dahulu.

"Mulai besok (Selasa, 28/4) warga bisa ke kantor kelurahan, mengajukan untuk bantuan dan menuliskan keterangan bahwa pekerjaan mereka terdampak virus corona, artinya mereka sama sekali tidak mendapatkan penghasilan," jelas Mas Abu.

Dirinya menambahkan, banyak warga dengan beragam latar belakang pekerjaan bisa mengajukan. Namun, pemkot tetap akan melakukan verifikasi, agar data mereka tidak ganda, dimana penerima Kartu Sahabat ini diluar database dari penerima program keluarga harapan (PKH) dan bantuan langsung tunai (BLT). 

"Ya misalkan tour leader, guru honorer atau GTT/PTT, sales, penjaga toko atau karyawan yang terkena PHK, kelurahan silahkan ajukan yang penting datanya tidak ganda dengan PKH dan BLT," tambah Mas Abu.

Mas Abu juga menambahkan, bantuan ini untuk keluarga dengan anggota tidak lebih dari empat orang. Jika satu KK memiliki lima orang anggota keluarga, maka mereka akan masuk dalam database BLT yang akan mendapat bantuan dari pusat. (*) 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020