Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan 10 unit bus untuk mengevakuasi warga negara Malaysia yang sedang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Al Fatah, Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono menjelaskan, jumlah santri asal Malaysia yang saat ini berada di Ponpes Al Fatah sebanyak 164 orang.

"Semuanya sudah dilakukan rapid test. Hasilnya sebanyak delapan orang positif dan besok akan dilakukan pemeriksaan swab," kata Sekdaprov saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu malam.

Hasil koordinasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan delegasi dari Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia memutuskan proses evakuasi akan berlangsung pada Senin, 27 April.

Menurut Heru, sebelum dilakukan evakuasi santri asal Malaysia, petugas akan kembali dilakukan uji cepat deteksi COVID-19 (rapid test) di lingkungan Ponpes Al Fatah Temboro, Magetan. 

"Kami siapkan 10 unit bus untuk membawa santri-santri warga negara Malaysia menuju Bandara Juanda. Kapasitas masing-masing bus berisi sekitar 40 orang. Nantinya setiap bus diisi sebanyak 15 santri," ujarnya.

Pemerintah Malaysia telah menyiapkan pesawat terbang untuk membawa santri-santrinya itu pulang ke negaranya. 

"Di dalam pesawat sudah disiagakan petugas kesehatan dari Pemerintah Malaysia yang akan menangani santri-santri tersebut," ucap Heru.

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020