Pengamatan Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Kabupaten Gresik, Jawa Timur dari Balai Rukyat Condrodipo, Kecamatan Kebomas, dengan saksi H Innwanudin dan KH Azhar , hilal terlihat dengan mata telanjang pada pukul 17.26 menit lewat 37 detik WIB.
Wakil Ketua LFNU Gresik Muchyiddin Hasan di Gresik, Kamis mengatakan, penglihatan hilal oleh saksi tersebut, terpantau di ketinggian antara 3 derajat, 2 menit dan 12 detik.
Menurut Muchyiddin, sesuai dengan mekanisme dua saksi tersebut telah disumpah dan hasilnya dilaporkan ke Kementerian Agama setempat untuk penetapan 1 Ramadhan 1441 Hijriah, atau awal jatuhnya bulan puasa.
Sebelumnya, pada pelaksanaan rukyatulhilal di wilayah itu, LFNU melakukan dengan protokol COVID-19, seperti social distancing, membatasi jumlah kehadiran pengurus dan wajib menggunakan masker, tujuannya untuk menekan penyebaran virus corona.
"Memang pelaksanaan rukyatulhilal saat ini berbeda dengan sebelumnya, kali ini LFNU akan menerapkan protokol kesehatan ketat, untuk memutus rantai COVID-19," katanya.
Muchyiddin mengatakan, LFNU juga melakukan penyemprotan disinfektan ke sejumlah alat pemantau, beserta penyediaan sarana cuci tangan dan hand sanitizer di lokasi, agar pelaksanaan rukyat steril.
"Pelaksanakan rukyatul hilal juga dilakukan sesuai dengan prosedur pemantauan hilal dari PBNU," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Wakil Ketua LFNU Gresik Muchyiddin Hasan di Gresik, Kamis mengatakan, penglihatan hilal oleh saksi tersebut, terpantau di ketinggian antara 3 derajat, 2 menit dan 12 detik.
Menurut Muchyiddin, sesuai dengan mekanisme dua saksi tersebut telah disumpah dan hasilnya dilaporkan ke Kementerian Agama setempat untuk penetapan 1 Ramadhan 1441 Hijriah, atau awal jatuhnya bulan puasa.
Sebelumnya, pada pelaksanaan rukyatulhilal di wilayah itu, LFNU melakukan dengan protokol COVID-19, seperti social distancing, membatasi jumlah kehadiran pengurus dan wajib menggunakan masker, tujuannya untuk menekan penyebaran virus corona.
"Memang pelaksanaan rukyatulhilal saat ini berbeda dengan sebelumnya, kali ini LFNU akan menerapkan protokol kesehatan ketat, untuk memutus rantai COVID-19," katanya.
Muchyiddin mengatakan, LFNU juga melakukan penyemprotan disinfektan ke sejumlah alat pemantau, beserta penyediaan sarana cuci tangan dan hand sanitizer di lokasi, agar pelaksanaan rukyat steril.
"Pelaksanakan rukyatul hilal juga dilakukan sesuai dengan prosedur pemantauan hilal dari PBNU," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020