Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, bakal menyiapkan satu juta masker kain untuk dibagikan kepada masyarakat, ASN dan perangkat desa sebagai upaya untuk mengantisipasi merebaknya virus corona jenis baru (COVID-19).
Bupati Mojokerto Pungkasiadi di Mojokerto, Kamis, mengatakan, satu juta masker itu diperlukan mengingat keberadaan masker bedah atau masker medis yang langka di daerah itu.
"Kami akan siapkan satu juta masker kain untuk dibagikan ke masyarakat serta 200 ribu masker medis untuk tenaga kesehatan yang berada di garda depan melawan COVID-19. Ini salah satu langkah melawan pandemi ini bersama-sama," katanya saat menerima bantuan logistik pencegahan COVID-19 dari Bank Jatim Mojokerto.
Terkait dengan status Kabupaten Mojokerto yang saat ini zona merah setelah terkonfirmasinya satu ibu rumah tangga asal Kecamatan Kemlagi yang positif COVID-19, ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Mojokerto akan terus siaga.
"Jadi ada satu pasien positif COVID-19 yang KTP-nya Kecamatan Kemlagi, tapi yang pasien diketahui tinggal di Sidoarjo. Saat ini pasien juga sedang dirawat di RS di Sidoarjo. Namun kami tetap antisipasi dengan melacak riwayat yang pasien. Terlebih lagi suami pasien, juga sempat kembali ke Kemlagi dan kontak dengan keluarga," katanya.
Bupati Pungkasiadi yang akrab disapa Abah Ipung itu, juga menjelaskan gambaran secara umum beberapa sektor di Kabupaten Mojokerto, seperti pertanian dilaporkan berada dalam keadaan stabil, begitu juga dengan PAD triwulan satu yang juga dilaporkan dalam keadaan baik.
"Kami berterima kasih pada Bank Jatim Cabang Mojokerto, yang ikut berpartisipasi dalam pencegahan dan penanganan COVID-19. Bantuan yang diterima, bakal segera disalurkan kepada satgas penanganan COVID-19," katanya.
Pimpinan Bank Jatim Cabang Mojokerto Subeki mengatakan manajemen perbankan itu telah menyetujui relaksasi sektor perbankan.
"Kami sadar bahwa pandemi telah berimbas pada banyak sektor, terlebih lagi pada UMKM dan masyarakat berpenghasilan informal, seperti pedagang keliling. Maka dari itu, kita memberi relaksasi pembayaran pokok selama satu tahun sampai dengan 31 Maret 2021," ucapnya.
Beberapa item logistik bantuan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan untuk pencegahan COVID-19 dari Bank Jatim Cabang Mojokerto, antara lain dua bilik sterilisasi otomatis (BSO), dua tenda, dua kipas angin, 10 alat pelindung diri (APD), 35 boks sarung tangan, 35 botol cairan disinfektan ukuran lima liter, 30 boks masker, 40 botol cairan pembersih tangan ukuran satu liter, serta 100 botol alat semprot tangan yang sudah terisi cairan pembersih tangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Bupati Mojokerto Pungkasiadi di Mojokerto, Kamis, mengatakan, satu juta masker itu diperlukan mengingat keberadaan masker bedah atau masker medis yang langka di daerah itu.
"Kami akan siapkan satu juta masker kain untuk dibagikan ke masyarakat serta 200 ribu masker medis untuk tenaga kesehatan yang berada di garda depan melawan COVID-19. Ini salah satu langkah melawan pandemi ini bersama-sama," katanya saat menerima bantuan logistik pencegahan COVID-19 dari Bank Jatim Mojokerto.
Terkait dengan status Kabupaten Mojokerto yang saat ini zona merah setelah terkonfirmasinya satu ibu rumah tangga asal Kecamatan Kemlagi yang positif COVID-19, ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Mojokerto akan terus siaga.
"Jadi ada satu pasien positif COVID-19 yang KTP-nya Kecamatan Kemlagi, tapi yang pasien diketahui tinggal di Sidoarjo. Saat ini pasien juga sedang dirawat di RS di Sidoarjo. Namun kami tetap antisipasi dengan melacak riwayat yang pasien. Terlebih lagi suami pasien, juga sempat kembali ke Kemlagi dan kontak dengan keluarga," katanya.
Bupati Pungkasiadi yang akrab disapa Abah Ipung itu, juga menjelaskan gambaran secara umum beberapa sektor di Kabupaten Mojokerto, seperti pertanian dilaporkan berada dalam keadaan stabil, begitu juga dengan PAD triwulan satu yang juga dilaporkan dalam keadaan baik.
"Kami berterima kasih pada Bank Jatim Cabang Mojokerto, yang ikut berpartisipasi dalam pencegahan dan penanganan COVID-19. Bantuan yang diterima, bakal segera disalurkan kepada satgas penanganan COVID-19," katanya.
Pimpinan Bank Jatim Cabang Mojokerto Subeki mengatakan manajemen perbankan itu telah menyetujui relaksasi sektor perbankan.
"Kami sadar bahwa pandemi telah berimbas pada banyak sektor, terlebih lagi pada UMKM dan masyarakat berpenghasilan informal, seperti pedagang keliling. Maka dari itu, kita memberi relaksasi pembayaran pokok selama satu tahun sampai dengan 31 Maret 2021," ucapnya.
Beberapa item logistik bantuan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan untuk pencegahan COVID-19 dari Bank Jatim Cabang Mojokerto, antara lain dua bilik sterilisasi otomatis (BSO), dua tenda, dua kipas angin, 10 alat pelindung diri (APD), 35 boks sarung tangan, 35 botol cairan disinfektan ukuran lima liter, 30 boks masker, 40 botol cairan pembersih tangan ukuran satu liter, serta 100 botol alat semprot tangan yang sudah terisi cairan pembersih tangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020