Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, melibatkan pemerintahan kecamatan dan desa dibantu relawan di bidang teknologi informasi komunikasi (TIK) untuk memfasilitasi serta memberikan pendampingan warga mendaftar dalam jaringan (daring) program Kartu Pra-Kerja.
Kartu Pra-Kerja telah diluncurkan secara resmi oleh pemerintah pusat sejak 11 April 2020, dengan sasaran 5,6 juta warga yang akan menerima total insentif sekitar Rp3,55 juta per orang.
"Bagi warga yang berminat mendaftar program ini, bisa datang ke kantor desa maupun kecamatan. Di sana ada petugas yang siap membantu untuk keperluan pendaftaran. Tentu dengan tetap menjalankan protokol kesehatan, termasuk physical distancing di balai desa atau kantor kecamatan," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat rapat secara daring dengan kades dan camat se-Banyuwangi, Selasa.
Ia mendorong camat dan kepala desa aktif memfasilitasi warga yang berniat menjadi peserta program Kartu Pra-Kerja, dan peminat program bisa melakukan pendaftaran secara daring di kantor camat dan desa setempat.
Anas menjelaskan bahwa tidak semua warga sudah mempunyai tingkat literasi digital yang memadai, dan termasuk warga di perdesaan.
Dengan pendampingan oleh desa dan kecamatan, lanjutnya, diharapkan warga di perdesaan terdampak wabah virus corona (COVID-10) bisa ikut menerima manfaat program pemerintah pusat itu.
"Kami tahu, literasi digital masih timpang. Misalnya warga desa, tentu tidak semua punya email, padahal mereka sama-sama terdampak pandemi corona, sama seperti warga di kota-kota besar yang lebih melek digital juga terimbas corona," katanya.
Jadi, lanjutnya, pihaknya akan menjembatani. Bukan dengan mengkritik programnya, tapi sebisa mungkin memberi solusi termasuk dengan membuka pendampingan di desa dan kecamatan.
Menurut Bupati Anas, jangan hanya warga kota yang melek digital yang bisa menikmati program bagus ini. Apalagi, para kepala desa di Banyuwangi sudah banyak yang menggerakkan program Smart Kampung.
"Jadi harus dioptimalkan dengan pendampingan Kartu Pra-Kerja ini," kata Bupati Anas.
Azwar Anas mencontohkan, pelaku pariwisata di desa yang penghasilannya terimbas atau warga desa yang dirumahkan, bisa segera mendaftar program ini.
Kartu Pra-Kerja tidak hanya untuk mereka yang sedang mencari pekerjaan, tetapi juga untuk buruh, karyawan dan pegawai atau semua warga Indonesia yang berusia 18 tahun ke atas dan tidak sedang sekolah atau kuliah. Cara mendaftar Kartu Pra-Kerja bisa melalui portal (https://www.prakerja.go.id/).
"Jangan sia-siakan kesempatan ini. Warga yang memenuhi kriteria silakan mendaftar, tak terkecuali karyawan yang dirumahkan, silahkan mengikuti program ini, pendaftarannya telah dibuka," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Kartu Pra-Kerja telah diluncurkan secara resmi oleh pemerintah pusat sejak 11 April 2020, dengan sasaran 5,6 juta warga yang akan menerima total insentif sekitar Rp3,55 juta per orang.
"Bagi warga yang berminat mendaftar program ini, bisa datang ke kantor desa maupun kecamatan. Di sana ada petugas yang siap membantu untuk keperluan pendaftaran. Tentu dengan tetap menjalankan protokol kesehatan, termasuk physical distancing di balai desa atau kantor kecamatan," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat rapat secara daring dengan kades dan camat se-Banyuwangi, Selasa.
Ia mendorong camat dan kepala desa aktif memfasilitasi warga yang berniat menjadi peserta program Kartu Pra-Kerja, dan peminat program bisa melakukan pendaftaran secara daring di kantor camat dan desa setempat.
Anas menjelaskan bahwa tidak semua warga sudah mempunyai tingkat literasi digital yang memadai, dan termasuk warga di perdesaan.
Dengan pendampingan oleh desa dan kecamatan, lanjutnya, diharapkan warga di perdesaan terdampak wabah virus corona (COVID-10) bisa ikut menerima manfaat program pemerintah pusat itu.
"Kami tahu, literasi digital masih timpang. Misalnya warga desa, tentu tidak semua punya email, padahal mereka sama-sama terdampak pandemi corona, sama seperti warga di kota-kota besar yang lebih melek digital juga terimbas corona," katanya.
Jadi, lanjutnya, pihaknya akan menjembatani. Bukan dengan mengkritik programnya, tapi sebisa mungkin memberi solusi termasuk dengan membuka pendampingan di desa dan kecamatan.
Menurut Bupati Anas, jangan hanya warga kota yang melek digital yang bisa menikmati program bagus ini. Apalagi, para kepala desa di Banyuwangi sudah banyak yang menggerakkan program Smart Kampung.
"Jadi harus dioptimalkan dengan pendampingan Kartu Pra-Kerja ini," kata Bupati Anas.
Azwar Anas mencontohkan, pelaku pariwisata di desa yang penghasilannya terimbas atau warga desa yang dirumahkan, bisa segera mendaftar program ini.
Kartu Pra-Kerja tidak hanya untuk mereka yang sedang mencari pekerjaan, tetapi juga untuk buruh, karyawan dan pegawai atau semua warga Indonesia yang berusia 18 tahun ke atas dan tidak sedang sekolah atau kuliah. Cara mendaftar Kartu Pra-Kerja bisa melalui portal (https://www.prakerja.go.id/).
"Jangan sia-siakan kesempatan ini. Warga yang memenuhi kriteria silakan mendaftar, tak terkecuali karyawan yang dirumahkan, silahkan mengikuti program ini, pendaftarannya telah dibuka," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020