Kabupaten Sampang dan Sumenep di Pulau Madura, Jawa Timur, bertahan sebagai zona hijau atau daerah yang belum terjangkit virus corona (COVID-19) karena hingga kini belum ada satupun warganya yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). 

Bupati Sampang Slamet Junaidi dan Bupati Sumenep Busyro Karim bergantian menceritakan upayanya menjaga dua daerah tersebut agar tetap "hijau" melalui konferensi video dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu malam. 

"Kami aktif turun ke lapangan untuk melakukan pemantauan. Mobil kami sempat mogok di tengah hutan saat sore tadi mendengar ada warga yang menggelar hajatan pernikahan. Kami meminta supaya hajatannya diundur setelah COVID-19 berlalu," ujar Bupati Slamet Junaidi. 

Kabupaten Sampang mendata jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di wilayahnya sebanyak 281 orang. Selain itu, orang dalam risiko (ODR) terdata sebanyak 10.000 orang. 

"Para ODP maupun ODR ini dalam pengawasan ketat oleh petugas Pemerintah Kabupaten Sampang," ucapnya.

Bupati Slamet menjelaskan, para ODR di Kabupaten Sampang adalah pekerja migran yang baru saja mudik dari Malaysia. "Mereka juga ada yang dari Spanyol serta Amerika. Mereka diberikan prioritas untuk dilakukan monitoring," katanya. 

Dia memastikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kabupaten Sampang sudah menjangkau sampai ke tingkat perdesaan dan warga diminta mengenakan masker. 

"Kami berdayakan warga dan UKM agar membuat masker mandiri dari kain dan dilapisi tisu. Pemerintah kemudian membelinya dengan anggaran dana desa. Sehingga dari masker ini juga bisa jalan perekonomian di tengah wabah COVID-19," ujarnya.

Bupati Slamet juga terus mengimbau agar masyarakat tidak belanja kebutuhan pokok sampai ke luar wilayah Sampang. "Belanja kebutuhannya cukup di Sampang saja," tuturnya.

Senada, Bupati Sumenep Busyro Karim menyatakan bisa mempertahankan daerahnya sebagai zona hijau COVID-19, karena telah melaksanakan aturan pencegahan dengan ketat. 

"Semua orang yang masuk ke wilayah Kabupaten Sumenep kami periksa kesehatannya, termasuk yang mudik," ujarnya. 

Menurut Busyro, kesadaran warganya untuk terus menjaga kewaspadaan penularan COVID-19 bisa berjalan dengan baik berkat bantuan dari berbagai tokoh masyarakat yang ikut memberikan imbauan.

Di kawasan pedesaan Kabupaten Sumenep juga diterapkan desa siaga COVID-19. Masker dan semacamnya juga produksi sendiri oleh warga sebagai sarana pencegahan penyebaran virus.

Sejauh ini, di Kabupaten Sumenep tercatat ada sebanyak 123 orang ODP. "Sampai hari ini terdata sebanyak 82 orang yang diisolasi secara mandiri. Biasanya ada yang menolak saat awal akan dikarantina. Tapi setelah dibujuk dan diberi pengertian akhirnya mau. Intinya melibatkan peran tokoh desa," ucapnya.

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020