Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengantisipasi kedatangan pemudik di daerahnya dengan mengintensifkan posko pemantauan di sejumlah titik.

"Kemarin kami koordinasi dengan Forpimda di Posko Gugus Tugas, hadir Kapolresta dan Dandim, bersama kami menggelar rapat virtual dengan Forpimda yang lain, juga dengan para camat," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jumat.

Menurut Anas, luasnya Banyuwangi menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh pihak untuk melakukan pemantauan. Namun dengan gotong royong dari seluruh pihak hingga aparat desa, maka upaya pencegahan akan bisa optimal.

Ia menegaskan bahwa memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19 itu, kuncinya ada pada kesadaran masyarakat untuk mau disiplin dan membatasi mobilitas.

Selain itu, lanjut Bupati Anas, masyarakat juga harus bersedia melakukan isolasi mandiri minimal selama 14 hari di rumah masing-masing.

"Bagi pendatang, silakan tinggal di rumah isolasi berbasis desa jika kondisi rumah yang bersangkutan tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri. Rumah isolasi berbasis desa sudah ada total 212 rumah dengan hampir 500 kamar, kira-kira sekitar 1.000 bed dengan jarak yang diatur. Kebutuhan makannya dipenuhi teman-teman desa, petugas puskesmas juga berkoordinasi dengan kepala desa untuk memantau kesehatan," katanya.

Sementara itu, Dandim 0825/ Banyuwangi Letkol (Inf) Yuli Eko Purwanto mengatakan bahwa Banyuwangi harus mengantisipasi kedatangan pemudik seiring dengan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta.

"Sejumlah daerah dilaporkan telah kedatangan gelombang pemudik. Saya kira akan terjadi juga di Banyuwangi. Semua anggota gugus tugas harus lebih fokus lagi pada upaya pencegahan penyebaran," ujarnya.

Kapolresta Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin menegaskan, agar seluruh anggota Gugus Tugas memaksimalkan pemantauan serta pendataan, tidak sekedar para pendatang, namun seluruh pasien yang ODP dan PDP yang melakukan isolasi mandiri.

"Karena ini adalah salah satu kunci memutus mata rantai penyebaran. Kami minta masyarakat yang datang untuk mengoptimalkan ruang isolasi mandiri berbasis desa yang telah didirikan di setiap desa yang ada di Banyuwangi. Mereka harus mengikuti protokol yang telah sama-sama kita sepakati," kata Kapolresta Arman. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020