Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta para kepala desa memantau isolasi mandiri warganya yang pulang ke kampung halaman guna mencegah penyebaran COVID-19.

Khofifah di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Kamis mengatakan, pihaknya telah mengimbau masyarakat untuk tidak mudik. Tapi bagi warga yang sudah terlanjur mudik telah disiapkan sejumlah protokol kesehatan yang dimulai dari lini paling bawah sebagai upaya pencegahan COVID-19.

"Masing-masing daerah memang diharapkan punya layanan di lini paling bawah yakni RT, RW, dusun, minimal adalah desa. Data dari Pangdam 29,9 persen desa di Jatim yang sedang menyiapkan konservasi dan kepala desa harus memantaunya," kata Khofifah.

Khofifah mengingatkan masyarakat yang terlanjur mudik, harus bisa tetap menerapkan physical distancing dengan anggota keluarga lain.

"Pak Bupati Lamongan menyampaikan pemudik yang masuk dari Jakarta sekitar 10 ribu. Ruang konservasi di tingkat paling bawah menjadi lebih efektif. Terpenting mereka bisa bertemu dengan anggota keluarganya tapi tetap dengan physical distancing," ujarnya.

Layanan konservasi atau isolasi mandiri ini bisa dilakukan maksimal 14 hari. Meski begitu, Khofifah juga meminta kepala desa untuk mengimbau warga tak mudik dahulu untuk menghindari anggota keluarga lainnya tertular COVID-19 yang bisa saja terbawa di perjalanan mudik.

"Imbauan sudah dilakukan, dari pimpinan asosiasi sate Madura, asosiasi soto Lamongan, asosiasi penyetan lele misalnya. Kepala desa juga bisa meminta warganya tidak mudik dahulu pada saat COVID-19 belum berhenti total. Kalau terpaksa mudik, maka ini harus menyiapkan segala sesuatunya," ucapnya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020