Satuan Tugas Penanggulangan COVID-19 Sampang, Jawa Timur, memastikan bahwa seorang warga yang meninggal dunia di Masjid Agung As-Syuhada Sampang pada Selasa (7/4) saat hendak menunaikan Shalat Maghrib berjamaah bukan terpapar virus corona, tetapi karena serangan jantung.
"Ini sesuai dengan laporan yang disampaikan pihak rumah sakit kepada kami, atas hasil otopsi yang telah dilakukan dokter di rumah sakit tersebut," kata Satgas COVID-19 Sampang dari Dinas Kesehatan Sampang Asrul Sani dalam keterangan persnya di Sampang, Rabu.
Seorang wargaa yang meninggal dunia di Masjid As-Syuhada Sampang itu bernama Rasul (65), warga Jalan Pahlawan, Sampang.
Pria yang kesehariannya bekerja sebagai kuli bangunan itu tiba-tiba sempoyongan, lalu tergeletak lemas saat hendak menunaikan ibadah Shalat Maghrib.
Kejadian itu membuat warga dan jamaah di Masjid As-Syuhada Sampang merasa khawatir kalau almarhum terpapar virus corona. Jenazahnya sempat dibiarkan lama tergeletak hingga datang petugas medis dari RSUD Sampang.
"Ini terjadi karena jamaah curiga yang bersangkutan terpapar virus corona," kata Asrul Sani.
Petugas medis yang menangani jenazah pria itu juga menggunakan protap penanganan seperti pasien terpapar virus corona, yakni dengan memakai alat pelindung diri (APD).
"Tapi, setelah dilakukan otopsi, ternyata bukan karena terpapar corona, melainkan karena serangan jantung," kata Asrul Sani.
Selain itu, sambung dia, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, almarhum sebelumnya memang memiliki riwayat penyakit diabetes. Bahkan, seminggu sebelumnya almarhum pernah jatuh dan pingsan di kamar mandi rumahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Ini sesuai dengan laporan yang disampaikan pihak rumah sakit kepada kami, atas hasil otopsi yang telah dilakukan dokter di rumah sakit tersebut," kata Satgas COVID-19 Sampang dari Dinas Kesehatan Sampang Asrul Sani dalam keterangan persnya di Sampang, Rabu.
Seorang wargaa yang meninggal dunia di Masjid As-Syuhada Sampang itu bernama Rasul (65), warga Jalan Pahlawan, Sampang.
Pria yang kesehariannya bekerja sebagai kuli bangunan itu tiba-tiba sempoyongan, lalu tergeletak lemas saat hendak menunaikan ibadah Shalat Maghrib.
Kejadian itu membuat warga dan jamaah di Masjid As-Syuhada Sampang merasa khawatir kalau almarhum terpapar virus corona. Jenazahnya sempat dibiarkan lama tergeletak hingga datang petugas medis dari RSUD Sampang.
"Ini terjadi karena jamaah curiga yang bersangkutan terpapar virus corona," kata Asrul Sani.
Petugas medis yang menangani jenazah pria itu juga menggunakan protap penanganan seperti pasien terpapar virus corona, yakni dengan memakai alat pelindung diri (APD).
"Tapi, setelah dilakukan otopsi, ternyata bukan karena terpapar corona, melainkan karena serangan jantung," kata Asrul Sani.
Selain itu, sambung dia, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, almarhum sebelumnya memang memiliki riwayat penyakit diabetes. Bahkan, seminggu sebelumnya almarhum pernah jatuh dan pingsan di kamar mandi rumahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020