Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang meluncurkan gerakan "Ngeramut Tonggo" atau merawat tetangga yang terdampak virus corona jenis baru (COVID-19) di GOR Wirabhakti Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin.
"Dalam Gerakan Ngeramut Tonggo, pemerintah mengajak masyarakat turut ambil bagian dalam pemenuhan kebutuhan dasar saat pandemi COVID-19," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq.
Pemkab Lumajang mengajak seluruh organisasi kemasyarakatan dan komunitas yang ada di wilayah setempat untuk bergerak bersama mengatasi dampak yang ditimbulkan virus corona, khususnya pada sektor sosial ekonomi. Posko Gerakan Ngeramut Tonggo ditempatkan di GOR Wira Bhakti Lumajang.
Saat ini, lanjut dia, yang juga perlu dipikirkan adalah penyelesaian dampak akibat COVID-19 bagi kalangan sektor informal, sehingga pihaknya akan menyediakan posko yang akan digunakan sebagai pusat kegiatan Gerakan Ngeramut Tonggo, baik dalam pengumpulan bantuan maupun aktivitas lainnya.
"Gerakan itu adalah gerakan untuk peduli kepada tetangga, kepada sesama yang terkena dampak secara ekonominya. Gerakan Ngeramut Tonggo adalah inisiatif dari banyak warga yang ingin membantu kepada warga yang terdampak COVID-19," tuturnya.
Ia menjelaskan bantuan akan difokuskan dalam bentuk beras dan sementara beras yang sudah terkumpul akan dikemas dalam wadah 5 kg yang kemudian akan didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak.
"Sebanyak 23,29 ton beras dan 200 paket sembako siap disalurkan kepada warga terdampak virus corona. Bantuan tersebut nantinya akan disalurkan langsung kepada masyarakat oleh petugas dan relawan melalui gerakan Ngeramut Tonggo," katanya.
Bantuan itu berasal dari penyisihan gaji ASN Pemkab Lumajang, infaq dan shadaqah yang dikumpulkan BAZNAS, PT. Mustikatama, APINDO, BKSAG, Bank Pasar dan berbagai organisasi masyarakat.
"Saya berterima kasih atas partisipasi masyarakat dalam gerakan Ngeramut Tonggo. Saya yakin kebersamaan itu tidak hanya dapat membantu tetangga sekitarnya, namun juga turut serta dalam menjaga ketahanan perekonomian di Lumajang," ujarnya.
Ia mengajak masyarakat yang memiliki penghasilan lebih dapat menyumbangkan sebagian rezekinya untuk membantu sesama, khususnya warga yang penghasilan dan perekonomiannya terpuruk akibat pandemi virus corona.
Sementara Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati dalam kesempatan tersebut mengajak seluruh lapisan masyarakat, utamanya yang berkecukupan, untuk membantu sesama, apalagi dalam situasi seperti ini banyak masyarakat yang membutuhkan.
"Berbagi itu indah, maka saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Lumajang yang berkemampuan lebih, lihatlah tetangga kanan, kiri, depan, belakang. Saya yakin kalau kita berbagi rezeki kita akan dilipatgandakan," katanya.
Ia menjelaskan gerakan yang juga melibatkan banyak relawan tersebut membuka peluang bagi masyarakat yang ingin berbagi kepada sesama dan Posko Gerakan Ngerumat Tonggo siap menerima bantuan, baik dalam bentuk beras ataupun uang, yang nantinya juga akan dibelikan beras. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Dalam Gerakan Ngeramut Tonggo, pemerintah mengajak masyarakat turut ambil bagian dalam pemenuhan kebutuhan dasar saat pandemi COVID-19," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq.
Pemkab Lumajang mengajak seluruh organisasi kemasyarakatan dan komunitas yang ada di wilayah setempat untuk bergerak bersama mengatasi dampak yang ditimbulkan virus corona, khususnya pada sektor sosial ekonomi. Posko Gerakan Ngeramut Tonggo ditempatkan di GOR Wira Bhakti Lumajang.
Saat ini, lanjut dia, yang juga perlu dipikirkan adalah penyelesaian dampak akibat COVID-19 bagi kalangan sektor informal, sehingga pihaknya akan menyediakan posko yang akan digunakan sebagai pusat kegiatan Gerakan Ngeramut Tonggo, baik dalam pengumpulan bantuan maupun aktivitas lainnya.
"Gerakan itu adalah gerakan untuk peduli kepada tetangga, kepada sesama yang terkena dampak secara ekonominya. Gerakan Ngeramut Tonggo adalah inisiatif dari banyak warga yang ingin membantu kepada warga yang terdampak COVID-19," tuturnya.
Ia menjelaskan bantuan akan difokuskan dalam bentuk beras dan sementara beras yang sudah terkumpul akan dikemas dalam wadah 5 kg yang kemudian akan didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak.
"Sebanyak 23,29 ton beras dan 200 paket sembako siap disalurkan kepada warga terdampak virus corona. Bantuan tersebut nantinya akan disalurkan langsung kepada masyarakat oleh petugas dan relawan melalui gerakan Ngeramut Tonggo," katanya.
Bantuan itu berasal dari penyisihan gaji ASN Pemkab Lumajang, infaq dan shadaqah yang dikumpulkan BAZNAS, PT. Mustikatama, APINDO, BKSAG, Bank Pasar dan berbagai organisasi masyarakat.
"Saya berterima kasih atas partisipasi masyarakat dalam gerakan Ngeramut Tonggo. Saya yakin kebersamaan itu tidak hanya dapat membantu tetangga sekitarnya, namun juga turut serta dalam menjaga ketahanan perekonomian di Lumajang," ujarnya.
Ia mengajak masyarakat yang memiliki penghasilan lebih dapat menyumbangkan sebagian rezekinya untuk membantu sesama, khususnya warga yang penghasilan dan perekonomiannya terpuruk akibat pandemi virus corona.
Sementara Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati dalam kesempatan tersebut mengajak seluruh lapisan masyarakat, utamanya yang berkecukupan, untuk membantu sesama, apalagi dalam situasi seperti ini banyak masyarakat yang membutuhkan.
"Berbagi itu indah, maka saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Lumajang yang berkemampuan lebih, lihatlah tetangga kanan, kiri, depan, belakang. Saya yakin kalau kita berbagi rezeki kita akan dilipatgandakan," katanya.
Ia menjelaskan gerakan yang juga melibatkan banyak relawan tersebut membuka peluang bagi masyarakat yang ingin berbagi kepada sesama dan Posko Gerakan Ngerumat Tonggo siap menerima bantuan, baik dalam bentuk beras ataupun uang, yang nantinya juga akan dibelikan beras. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020