Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas  Bumi (SKK Migas) melalui Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS), Pertamina EP Asset 4 menerapkan sistem kerja on-off 14 hari, tujuannya untuk memantau kondisi pekerja sebelum dapat melakukan aktifitas, serta sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.

Asset 4 Legal & Relation Manager, M. Ibnu Wadhana dalam keterangan persnya di Surabaya, Sabtu mengatakan, pihaknya secara internal juga melakukan pemantauan kepada pekerja, seperti pengukuran suhu badan dan gejala sakit akibat virus COVID-19 seperti batuk, demam atau sesak nafas.

"Semuanya terekam secara daring dan dipantau dokter perusahaan. Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro. Seperti tujuh pekerja yang baru datang ikut dipantau kesehatannya, dan dengan rapid test dan semua hasilnya negatif," katanya.

Selain melakukan pantauan kesehatan, kata dia, perusahaan juga menyediakan rumah singgah untuk para pekerja yang baru datang ke Bojonegoro serta melakukan pemantauan selama 14 hari sebelum dapat melakukan aktifitas pekerjaan dan melaporkan kepada Dinas Kesehatan setempat.

"Ke depan, akan ada pekerja rig yang datang secara bergantian, mereka telah melakukan kerja berturut-turut selama tiga minggu. Prosedur ketat tentu akan kami terapkan sehingga semua pihak baik perusahaan dan masyarakat dapat merasa aman dan nyaman," tuturnya.

Sejak Februari 2020, Pertamina EP telah melakukan pembatasan kegiatan perjalanan dinas maupun pribadi ke dalam negeri maupun luar negeri, melakukan penundaan terhadap kegiatan rapat atau yang mengumpulkan massa hingga sosialisasi kepada pekerja dan keluarga terkait virus COVID-19.

Ia  berharap pandemik virus ini dapat segera berakhir sehingga kegiatan operasional perusahaan dan kegiatan masyarakat dapat berjalan dengan normal.

Sebelumnya, serangkaian kegiatan untuk menjaga agar masyarakat dan juga pekerjanya terhindar dari pandemik terus dilakukan Pertamina EP seperti menyerahkan beberapa bantuan kepada masyarakat.

Bantuan yang diberikan melalui Dinas Kesehatan antara lain bilik disinfektan, 50 instalasi cuci tangan, 100 APD hazmat, 200 lembar masker kain, 850 liter _hand sanitizer_, 2500 lembar masker medis, penyemprotan disinfektan hingga 20 unit rapid test. 

Bantuan itu telah diserahkan pada lapangan- lapangan di bawah Asset 4, yaitu Sukowati Field untuk Kabupaten Bojonegoro dan Tuban, Cepu Field untuk Kabupaten Blora, Poleng Field untuk Kabupaten Gresik dan Kabupaten Bangkalan, Donggi Matindok Field untuk Kabupaten Banggai, serta Papua untuk Kota Sorong.

"Secara berkala, bantuan itu kami serahkan kepada masyarakat melalui lapangan masing-masing, selain inisiatif dari perusahaan untuk memberikan langsung juga terdapat permintaan dari bupati setempat seperti Bojonegoro yang meminta peralatan rapid tes," katanya. (*)
 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020