Wabah COVID-19 berdampak terhadap penurunan jumlah wisatawan mancanegara ke Jawa Timur, dari 11.304 orang pada Januari 2020 menjadi 7.463 orang pada Februari, atau merosot sebesar 33,98 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan di Surabaya, Kamis mengatakan, penurunan jumlah wisatawan mancanegara pada Februari 2020 terpantau melalui pintu masuk Bandara Juanda Sidoarjo.

Penurunan tertinggi tercatat adalah wisatawan dari China, dari 1.784 orang pada Januari menjadi 382 orang atau turun 78,59 persen pada Februari 2020.

Dadang mengatakan, sepuluh negara utama yang biasa mendominasi kunjungan ke Provinsi Jawa Timur masing-masing dari Malaysia, Singapura, Tiongkok, Jepang, Thailand, Taiwan, Amerika Serikat, India, Korea Selatan dan Jerman.

"Secara umum pada Februari 2020 turun sebesar 31,37 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 17.047 orang menjadi 11.700 orang," katanya.

Sementara itu, jika dibandingkan bulan yang sama tahun 2019, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Jawa Timur juga mengalami penurunan sebesar 32,72 persen.

"Secara umum pola kedatangan wisatawan mancanegara ke Provinsi Jawa Timur pada Januari dan Februari dalam tiga tahun terakhir memang menunjukkan tren menurun. Pada 2020, jumlah kunjungan wisman lebih rendah dibandingkan 2019, yaitu dari 31.181 orang menjadi 28.747 orang," katanya.

Sementara itu, dari 10 negara utama yang sering berkunjung ke Jatim, wisatawan asal Malaysia menempati posisi tertinggi, yaitu dengan kontribusi sebesar 30,98 persen. Kemudian diikuti Singapura di posisi kedua dan China di urutan ketiga berturut-turut sekitar 11,62 persen dan 3,26 persen.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020