Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, menyiapkan 3.500 liter cairan antikuman atau disinfektan yang akan digunakan untuk melakukan penyemprotan fasilitas umum di daerah itu dalam rangka mencegah wabah virus corona atau COVID-19.

Bupati Mojokerto Pungkasiadi di Mojokerto, Senin, mengatakan untuk mengatasi permasalahan virus corona atau COVID-19 semua elemen harus bergerak.

"Tingkatkan partisipasi dan rasa peduli. Kami juga kerja sama dengan PT Enero untuk pasok 3.500 liter cairan antikuman. Sudah dihitung, nanti estimasi dapat 105 liter untuk penyemprotan di 27 puskesmas," katanya di Mojokerto.

Ia mengatakan, ada kendaraan water canon dan pemadam kebakaran juga yang digunakan dengan fokus lokasi penyemprotan nanti di fasilitas umum yang ada di wilayah setempat.

Ia mengatakan, pihaknya juga berkoordinasi dengan para camat dan perwakilan 27 puskesmas di Kabupaten Mojokerto, guna mengoordinasikan rencana penyemprotan disinfektan serentak pencegahan wabah virus corona.

"Pemkab akan terus koordinasi, kami juga terus melaksanakan video conference dengan Forkopimda Jawa Timur 3 kali," katanya.

Ia mengatakan, ada gagasan dari Pak Kapolri, kalau pencegahan COVID-19 harus serentak.

"Jadi kami rencanakan penyemprotan serentak besok tanggal 31 Maret. TNI, Polri dan Pemda kerja semua. Logistik akan kami cukupi," katanya.

Bupati juga mengharapkan kerja sama masyarakat agar penyemprotan berjalan lancar mengingat saat ini Pemkab Mojokerto telah bersinergi dengan para pemangku kepentingan, termasuk pasokan logistik pencegahan COVID-19.

"Kami sudah masuk ke pabrik-pabrik yang memproduksi logistik pencegahan Covid-19 seperti industri cairan pembersih tangan dan disinfektan," katanya.

Namun, lanjut dia, kelangkaan paling banyak ada di masker dan mungkin ada industri pembuat masker yang dapat memenuhi standar, bisa dikomunikasikan.

"Anggaran telah kami siapkan dan matang. Ada 3 item yang kami atur. Yakni alokasi harus dipindahkan untuk menangani corona, memberi insentif pada tenaga medis, dan penguatan sosial ekonomi masyarakat," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Djatmiko, menjabarkan beberapa arahan terkait pencegahan wabah COVID-19. Termasuk masalah pendatang baru di suatu wilayah, prioritas penyemprotan dan penekanan pentingnya PHBS.

"Kami sudah menerima rapid test, tapi akan disesuaikan dengan prioritas. Untuk masalah pendatang baru, itu harus ada koordinasi matang. Artinya, jika ada yang datang, kami beri arahan apa itu penyemprotan, disinfektan, kewajiban memakai masker dan pentingnya memutus COVID-19. Untuk warkop dan toko-toko, itu disesuaikan juga (penyemprotan disinfektan). Dari semua ini, saya tidak berhenti untuk menekankan pentingnya penerapan PHBS," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020