Gabungan organisasi otonom Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) dan Aisyiyah Sidoarjo, Jawa Timur, membagikan sedekah bahan pokok kepada masyarakat kurang mampu sebagai upaya menolak bala atas musibah wabah COVID-19.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Sidoarjo Yudi Prianto di Sidoarjo, Sabtu, mengatakan pilihan untuk membagikan bahan pokok itu dilakukan atas kebijakan terkait pembatasan jarak sosial yang akhirnya juga berdampak pada sektor ekonomi masyarakat.
"Kami yakin sedekah adalah salah satu cara untuk menolak bala atau musibah sebagaimana diajarkan dalam Islam," katanya.
Ia mengatakan melalui sedekah bahan pokok tersebut, kedua elemen strategis Muhammadiyah itu berupaya ikut meredakan kegalauan masyarakat menghadapi pandemi COVID-19. "Semoga pandemi COVID-19 ini bisa segera berakhir," ujarnya.
Selain Pemuda Muhammadiyah, elemen yang tergabung dalam AMM Sidoarjo adalah Nasyiatul Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Hizbul Wathan, dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
"Kami bersinergi dan berupaya memusatkan seluruh energi yang dimiliki untuk ikut mengatasi dampak dari pandemi COVID-19 ini," katanya.
Sementara itu, Ketua PD Aisyiyah Sidoarjo Siti Zubaidah menjelaskan bagi-bagi bahan pokok adalah rangkaian dari berbagai aksi melawan COVID-19.
Sebelumnya, kata dia, upaya pencegahan telah dilakukan dengan melakukan penyemprotan disinfektan dan pembagian cairan pembersih tangan.
"Kami masih terus mengumpulkan bantuan bahan pokok untuk dibagi-bagi. Pada tahap awal ini, sudah ada 200 paket sembako dan 750 botol cairan pembersih tangan yang kami bagikan," ucapnya.
Untuk menghindari kerumunan warga, ujar dia, pembagian bahan pokok diantar langsung ke penerima, di antaranya ialah pengemudi ojek daring, tukang becak, juru parkir, dan warga tidak mampu yang ada di sepanjang Jalan Raya Sidoarjo-Malang.
"Mereka kelompok masyarakat yang terdampak langsung dengan pembatasan sosial ini. Semoga bantuan ini dapat sedikit meringankan beban mereka," katanya.
Agus, salah satu pengemudi ojek daring yang mendapat paket bahan pokok tersebut mengaku senang karena dengan adanya wabah COVID-19 pendapatan menurun drastis.
"Saya dari pagi standby sampai siang baru dapat satu tarikan. Susah sekali sekarang. Mudah-mudahan wabah ini cepat selesai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Ketua Pemuda Muhammadiyah Sidoarjo Yudi Prianto di Sidoarjo, Sabtu, mengatakan pilihan untuk membagikan bahan pokok itu dilakukan atas kebijakan terkait pembatasan jarak sosial yang akhirnya juga berdampak pada sektor ekonomi masyarakat.
"Kami yakin sedekah adalah salah satu cara untuk menolak bala atau musibah sebagaimana diajarkan dalam Islam," katanya.
Ia mengatakan melalui sedekah bahan pokok tersebut, kedua elemen strategis Muhammadiyah itu berupaya ikut meredakan kegalauan masyarakat menghadapi pandemi COVID-19. "Semoga pandemi COVID-19 ini bisa segera berakhir," ujarnya.
Selain Pemuda Muhammadiyah, elemen yang tergabung dalam AMM Sidoarjo adalah Nasyiatul Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Hizbul Wathan, dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
"Kami bersinergi dan berupaya memusatkan seluruh energi yang dimiliki untuk ikut mengatasi dampak dari pandemi COVID-19 ini," katanya.
Sementara itu, Ketua PD Aisyiyah Sidoarjo Siti Zubaidah menjelaskan bagi-bagi bahan pokok adalah rangkaian dari berbagai aksi melawan COVID-19.
Sebelumnya, kata dia, upaya pencegahan telah dilakukan dengan melakukan penyemprotan disinfektan dan pembagian cairan pembersih tangan.
"Kami masih terus mengumpulkan bantuan bahan pokok untuk dibagi-bagi. Pada tahap awal ini, sudah ada 200 paket sembako dan 750 botol cairan pembersih tangan yang kami bagikan," ucapnya.
Untuk menghindari kerumunan warga, ujar dia, pembagian bahan pokok diantar langsung ke penerima, di antaranya ialah pengemudi ojek daring, tukang becak, juru parkir, dan warga tidak mampu yang ada di sepanjang Jalan Raya Sidoarjo-Malang.
"Mereka kelompok masyarakat yang terdampak langsung dengan pembatasan sosial ini. Semoga bantuan ini dapat sedikit meringankan beban mereka," katanya.
Agus, salah satu pengemudi ojek daring yang mendapat paket bahan pokok tersebut mengaku senang karena dengan adanya wabah COVID-19 pendapatan menurun drastis.
"Saya dari pagi standby sampai siang baru dapat satu tarikan. Susah sekali sekarang. Mudah-mudahan wabah ini cepat selesai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020