Wali Kota Madiun Maidi menyatakan pihaknya siap menangani bencana non-alam penyebaran virus corona atau COVID-19 di wilayahnya dengan melibatkan jajaran Forkopimda dan semua lini masyarakat untuk bergotong royong melakukan berbagai upaya pencegahan.

"Pemerintah daerah dengan Forkopimda dan organisasi seperti PMI, semua all out siang dan malam. Malam tim memantau kerumunan. Sedang paginya melakukan penyemprotan semua fasum secara bergiliran dan yang masuk wilayah kota," ujar Wali Kota Maidi bersama tim Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Kota Madiun, Jawa Timur di sela kegiatan penyemprotan disinfektan di depan Balai Kota, Jumat.

Baca juga: RSUD Soedono Madiun rawat 22 PDP dan delapan pasien positif corona

Menurut dia, semua Standar Operasional Prosedur (SOP) penanggulangan corona sudah dijalankan di Kota Madiun. Wali Kota menegaskan pihaknya tidak lengah. Karenanya, tetap dilakukan upaya-upaya penanggulangan.

Penyemprotan cairan disifektan dilakukan setiap hari dengan ataupun tanpa instruksi. Selain itu, tim gabungan juga berkeliling setiap malam melakukan imbauan agar warga tidak berkerumun. Hal itu penting dilakukan agar masyarakat disiplin.

"Kota Madiun tidak melakukan lockdown. Tapi semua SOP harus dijalankan. Masyarakat juga harus taat. Ini demi kebaikan bersama," kata Maidi.

Baca juga: Pemkot Madiun anggarkan Rp1,3 miliar untuk penanganan COVID-19

Masyarakat bisa membantu pemerintah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Salah satunya, dengan rajin melakukan cuci tangan dengan sabun. Selain itu, juga menjaga jarak, terutama di luar rumah. Ia berharap semua patuh dan taat pada setiap instruksi pemerintah.

"Kalau kita disiplin, penyebaran corona ini bisa semakin diminimalkan. Kami berharap masyarakat turut menjaga paling tidak untuk kesehatan diri sendiri," katanya.

Baca juga: RSUD Soedono Madiun tambah ruang isolasi pasien corona

Ia menambahkan, hingga saat ini Kota Madiun masih zero positif COVID-19. Sesuai Monitoring Data COVID-19 Kota Madiun hingga tanggal 27 Maret 2020 pukul 13:00 WIB, jumlah orang dalam risiko (ODR) mencapai 71 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 13 orang, pasien dalam pemantauan (PDP) delapan orang, dan terkonformasi positif COVID-19 nihil.

"Semua upaya sudah dan terus kita lakukan. Saya minta masyarakat harus membantu. Paling tidak dengan berdisiplin melaksanakan semua instruksi. Seperti tetap di rumah dan tingkatkan PHBS," katanya.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020