Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin turut membantu proses pemakaman korban meninggal dunia akibat virus corona atau COVID-19 di salah satu pemakaman umum di Sidoarjo, Kamis dini hari.
Selama proses pemakaman itu, Wabup Sidoarjo bersama dengan petugas lainnya mengenakan pakaian pelindung diri lengkap, sesuai dengan standar yang ada.
"Saya ikut proses pemakaman ini karena ingin meyakinkan pada penggali kubur, kalau pemakaman dilakukan dengan SOP yang berlaku maka akan aman," kata Nur Ahmad melalui akun media sosialnya, Kamis.
Dalam kesempatan itu, wabup mengatakan, masyarakat tidak perlu takut dan panik yang berlebihan asalkan sudah sesuai dengan prosedur.
"Saya turut berduka sedalam-sedalamnya dan semoga beliau mendapat terbaik di sisi-Nya. Amin," katanya.
Wabup Nur Ahmad juga meminta masyarakat tidak terlalu panik dan optimistis bahwa ujian wabah corona akan segera berlalu.
"Saya ingatkan untuk tetap di rumah saja. Bagi tenaga kerja harian dan yang harus bekerja di luar, mohon agar lebih berhati-hati dan menaati imbauan," katanya.
Prosesi pemakaman korban COVID-19 ini juga diunggah di media sosial pribadi Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin dan juga beredar di grup whatsapp.
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menganggarkan sebanyak Rp30 miliar untuk penanganan pencegahan merebaknya virus corona atau COVID-19 yang ada di kabupaten setempat.
Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sidoarjo A. Zaini mengatakan anggaran tersebut sudah dihitung berdasarkan kebutuhan di lapangan.
"Di antaranya pembelian APD (Alat Pelindung Diri) untuk tenaga medis, masker, cairan pembersih tangan dan pengadaan tempat cuci tangan yang rencananya akan dipasang ditempat fasilitas publik serta kebutuhan penunjang percepatan penanganan medis lainnya," katanya.
Ia mengatakan, di Sidoarjo saat ini juga ada tambahan dua rumah sakit rujukan pasien COVID-19 yakni RS Anwar Medika Balongbendo dan RS Khadijah Sepanjang, Taman dari tiga rumah sakit rujukan sebelumnya yakni RSUD Sidoarjo, RS Siti Hajar dan RS Mitra Keluarga Waru.
"Saat ini rumah sakit rujukan pasien COVID-19 di Sidoarjo menjadi lima rumah sakit, dari tambahan dua rumah sakit tersebut minimal ada tambahan dua tempat isolasi setiap rumah sakit," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Selama proses pemakaman itu, Wabup Sidoarjo bersama dengan petugas lainnya mengenakan pakaian pelindung diri lengkap, sesuai dengan standar yang ada.
"Saya ikut proses pemakaman ini karena ingin meyakinkan pada penggali kubur, kalau pemakaman dilakukan dengan SOP yang berlaku maka akan aman," kata Nur Ahmad melalui akun media sosialnya, Kamis.
Dalam kesempatan itu, wabup mengatakan, masyarakat tidak perlu takut dan panik yang berlebihan asalkan sudah sesuai dengan prosedur.
"Saya turut berduka sedalam-sedalamnya dan semoga beliau mendapat terbaik di sisi-Nya. Amin," katanya.
Wabup Nur Ahmad juga meminta masyarakat tidak terlalu panik dan optimistis bahwa ujian wabah corona akan segera berlalu.
"Saya ingatkan untuk tetap di rumah saja. Bagi tenaga kerja harian dan yang harus bekerja di luar, mohon agar lebih berhati-hati dan menaati imbauan," katanya.
Prosesi pemakaman korban COVID-19 ini juga diunggah di media sosial pribadi Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin dan juga beredar di grup whatsapp.
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menganggarkan sebanyak Rp30 miliar untuk penanganan pencegahan merebaknya virus corona atau COVID-19 yang ada di kabupaten setempat.
Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sidoarjo A. Zaini mengatakan anggaran tersebut sudah dihitung berdasarkan kebutuhan di lapangan.
"Di antaranya pembelian APD (Alat Pelindung Diri) untuk tenaga medis, masker, cairan pembersih tangan dan pengadaan tempat cuci tangan yang rencananya akan dipasang ditempat fasilitas publik serta kebutuhan penunjang percepatan penanganan medis lainnya," katanya.
Ia mengatakan, di Sidoarjo saat ini juga ada tambahan dua rumah sakit rujukan pasien COVID-19 yakni RS Anwar Medika Balongbendo dan RS Khadijah Sepanjang, Taman dari tiga rumah sakit rujukan sebelumnya yakni RSUD Sidoarjo, RS Siti Hajar dan RS Mitra Keluarga Waru.
"Saat ini rumah sakit rujukan pasien COVID-19 di Sidoarjo menjadi lima rumah sakit, dari tambahan dua rumah sakit tersebut minimal ada tambahan dua tempat isolasi setiap rumah sakit," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020