PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Jatim, Bali dan Nusa Tenggara mencatat produk elpiji subsidi tabung ukuran 3 kilogram di wilayah Jatim meningkat hingga 7 persen, dari rerata konsumsi harian sebesar 3.900 metrik ton (MT), setelah sepekan lebih pemerintah mengimbau masyarakat untuk berkegiatan di rumah.

Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji, di Surabaya, Rabu, mengatakan, produk elpiji nonsubsidi bright gas ukuran 5,5 kilogram dan ukuran 12 kilogram dari sektor konsumsi rumah tangga juga mengalami kenaikan, yakni sebesar 34 persen dari rerata konsumsi harian normal sebesar 165 MT.

"Indikasi peningkatan konsumsi elpiji ini salah satunya disebabkan peningkatan kegiatan masyarakat yang memasak sendiri makanan di rumah, seiring dengan anjuran Pemerintah tersebut," kata Rustam dalam keterangan persnya.

Baca juga: Pertamina Jatim menjamin ketersediaan BBM dan elpiji lancar

Di sisi lain, berdasarkan catatan pada periode yang sama, terjadi penurunan konsumsi BBM di masyarakat melalui SPBU.

Dari catatan penjualan, terjadi penurunan konsumsi BBM jenis produk gasoline (premium dan perta series) pada tiga hari terakhir (22 sampai 24 Maret) sebesar 9 persen dari rerata konsumsi harian normal yang sebesar 12.800 kiloliter (KL).

Sedangkan untuk BBM jenis produk gasoil (biosolar dan dex series) pada periode yang sama relatif stabil, dengan rata-rata konsumsi harian sebesar 6.000 KL untuk seluruh wilayah Jawa Timur.

"Kondisi ini bisa menggambarkan secara umum bahwa masyarakat sudah mulai memahami pentingnya anjuran pemerintah yakni gerakan #DiRumahAja yang telah diperpanjang hingga awal April 2020," katanya.

Pertamina MOR V, kata Rustam, akan terus berupaya agar BBM dan elpiji terus tersedia untuk memenuhi aktivitas sehari-hari masyarakat.

"Dalam keadaan ini, Pertamina juga akan terus memantau penyaluran BBM dan elpiji, khususnya untuk di wilayah Jawa Timur," katanya.

Pertamina, kata dia, juga telah menyiapkan strategi penyaluran apabila sewaktu-waktu diperlukan pasokan ke daerah-daerah tertentu.

"Kami juga mengimbau agar konsumen membiasakan bertransaksi secara cashless dengan penggunaan aplikasi MyPertamina, untuk mengurangi potensi penyebaran virus melalui uang tunai," kata Rustam.

Rustam juga menyampaikan bahwa sebagai BUMN yang berperan strategis untuk melayani energi, Pertamina tetap fokus dan memastikan proses penyediaan energi tetap berjalan baik.

"Masyarakat juga dapat berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan pelayanan Pertamina dan melaporkan apabila terjadi kendala dan hambatan distribusi produk Pertamina melalui Pertamina Call Center di nomor 135," tuturnya.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020